Menebar Kebaikan Melalui Stori Whatsapp

Menebar Kebaikan Melalui Stori Whatsapp

Segala sesuatu di dunia ini dapat dijadikan ladang amal selama masih dalam koridor nilai-nilai keagamaan, termasuk Stori Whasapp.

Menebar Kebaikan Melalui Stori Whatsapp

Sudahkah anda update Stori Whatsapp hari ini?

Aktivitas yang akhir-akhir ini tidak pernah luput dari manusia zaman now adalah mengupdate status di sosial media, salah satunya di Whatsapp Stori (kita menyebutnya Stori WA). Rasanya kurang afdal jika satu aktivitas terlewat tanpa cekrek sana cekrek sini, meskipun ini hanya dilakukan oleh sebagian orang.

Jika dipikir-pikir, alangkah baiknya apabila segala sesuatu digunakan dengan baik dan bermanfaat bagi semua orang. Bukankah manusia yang paling bermanfaat adalah mereka yang paling bermanfaat bagi orang lain?

Bermula dari melirik beberapa update-an WA Stori milik teman-teman yang tersimpan kontaknya di ponsel saya, ada sebagian mereka yang lebih suka mengupdate aktivitas kesehariannya, ada juga yang mengunggah foto-foto ulama, ada lagi yang nyastra dengan rayuan gombalnya, juga ada yang menceritakan kisah mirisnya yang tentang patah hatinya (model ini sih jomblo biasanya).

Segala sesuatu di dunia ini dapat dijadikan ladang amal selama masih dalam koridor nilai-nilai keagamaan. Ini ada beberapa model Stori WA yang dapat kita gunakan untuk beramal. Kalo ada yang bilang “sok ngislami” atau pencitraan, jangan hiraukan dulu, selama niat kita memang baik.

Pertama, menulis lafad dzikir. Mungkin untuk melakukan hal ini tidaklah berat, hanya tinggal menekan beberapa huruf di keyboard misal الحمد لله  (alhamdulillah). Secara tidak langsung orang yang membaca Stori WA milik kita akan membacanya, di mulut atau hanya dalam hati. Bukankah terdapat banyak sekali dzikiran yang memiliki banyak faedah?

Kedua, menulis lafad salawat kepada kanjeng Rasulullah Saw. Mumpung di bulan maulid, inilah ajang kita untuk lebih memperbanyak salawat dibanding bulan lain. Seandainya anda tulis salawat di Stori WA anda, misal اللهم صلّ على محمد وعلى آل سيدنا محمد (Allahumma Shalli ala Muhammad wa ala Ali Sayyidina Muhammad) dengan ditambah keterangan (10X) atau anda copas hingga sepuluh kalimat salawat dalam satu Stori di pagi atau sore hari, kemudian banyak yang membacanya, maka seakan-akan mereka mengamalkan Wirdullatif (nama wirid yang berisi kumpulan dzikir karangan al-Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad) atau dzikir pagi dan petang, hehe.

Ketiga, menuliskan fadhoilul a’mal. Hal ini sangat bermanafat untuk memotivasi diri kita sekaligus orang lain dalam beramal. Dengan menuliskan keutamaan-keutamaan ibadah di Stori WA, mungkin para pembaca akan termotivasi melakukannya.

Keempat, menuliskan atau mengunggah foto kutipan yang mengandung hikmah. Untuk mendapatkan gambar-gambar yang tertera perkataan dan nasehat ulama tidaklah sulit. Cukup buka medsos ataupun google, cari dan unduh. Jika berkenan untuk membuatnya sendiri, itu lebih kreatif.

Kelima, menyebarkan jadwal pengajian, majelis taklim dan Tabligh akbar. Selain melalui pesan siaran, Stori WA pun menjadi alternatif sekunder untuk menyebarkan informasi majelis taklim atau tabligh akbar yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Even-even tersebut sangat membantu masyarakat untuk mendapatkan ceramah-ceramah secara langsung, bukan melalui via daring.

Keenam, menyebarkan link-link halaman internet keislaman. Setelah berselancar di internet dan membaca beberapa artikel keislaman, contohnya di islami.co, jangan lupa untuk membagikan pranala (link) tersebut supaya semua orang dapat membacanya. Caranya mudah, tinggal mennyalin alamatnya, kemudian tempelkan (paste) di Stori WA.

Ketujuh, mengupload short video ceramah ulama. Bagi anda yang memiliki kuota melimpah, tak ada salahnya untuk mengupload video yang berisikan ceramah dan nasehat dari para ulama melalui Stori WA-nya.

Selain poin-poin diatas, masih banyak cara lain untuk menebar kebaikan. Ada mereka yang terjun langsung di atas panggung, namun terkadang banyak pula yang berperan dibelakang panggung. Tujuannya sama, yaitu untuk syiar islam dan kedamaian.

Semoga semua amal baik kita dapat menjadi bekal di hadapan Allah Swt. Dan mudah-mudahan dengan menyebarkan salawat dengan berbagai macam caranya, menjadi wasilah untuk mendapatkan syafaatul udzma di hari kiamat nanti. Amiin

Wallahu a’lam