Kehadiran komunitas Muslim turut mewarnai keseharian masyarakat.Amerika Serikat. Keterlibatan mereka di bidang jasa dan perdagangan sedikit banyak telah memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian negara.
Oleh karena itu, warga lokal menyambut dengan sukacita dan menghargai sumbangan yang diberikan komunitas Muslim. Saling pengertian dan toleransi pun bersemi. Hampir tidak ada kekerasan atau diskriminasi berdasarkan perbedaan etnis atau agama..
Suasana saling pengertian dan toleransi ini amat sangat dijaga sekali oleeh komunitas Muslim di San Jose, antara lain dengan menggelar diskusi panel lintas agama.
Dialog ini mengundang sejumlah pembicara, yang mewakili agama-agama besar di dunia, seperti dari Hindu, Nasrani, Budhan, dan Yahudi.
Diskusi ini memiliki misi mengedukasi masyarakat tentang Islam dan membangun kerjasama dengan agama-agama lain. Diskusi panel tersebut berjudul ‘Multi Faith Panel to Addres Pluralism and Mutual Respect’. Ide penyelenggaraan diskusi panel ini sebenarnya berasal dari pertanyaan yang diajukan masyarakat terkait adanya perlakuan diskriminasi terhadap salah satu penganut agama di Amerika.
Penyampaian pesan damai dan kasih sayang dari ajaran Islam ini penting untuk disebarkan kepada umat manusia di seluruh dunia. Tidak terkecuali di Amerika Serikat. Hal demikian karena belum semua mengenal Islam dengan baik serta memperbaiki kesalahan pandangan dan anggapan tentang Islam. Selama ini agama Islam identik dengan terorisme.
Pada dialog itu juga ditekankan bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan kasih sayang ke seluruh umat, bahkan sampai seluruh alam termasuk binatang dan tumbuhan, bukan terorisme.
Tidaklah Allah menjadikan Al-Qur’an untuk membuat kesusahan, melainkan sebagai rahmat (kasih sayang), cahaya, dan petunjuk menuju kebahagiaan surga.
Suasana damai yang diiikrarkan komunitas Muslim ini tak ayal membuat warga non muslim jatuh cinta pada agama Islam dan kemudian menjadikan agama Islam sebagai agamanya yang baru.
Saat komunitas Muslim ingin mendirikan masjid di San Jose, .tidak ada keberatan atau protes dari kaum non-Muslim. Dukungan justru datang dari berbagai kalangan sehingga rencana pembangunan rumah ibadah bisa terealisasikan.
Hebatnya lagi Masjid itu dibangun di downtown San Jose, salah satu lokasi yang biasanya dipenuhi dengan tempat hiburan maupun kafe. Arsitektur Masjidnya juga didesain berbeda. Masjid di San Jose tidak punya kubah maupun menara. Suara adzanpun tidak sehingar–bingar di Indonesia.
Begitu pula saat dilakukan pembangunan Masjid SBIA Evergreen Islamic Centre 2486 Ruby Ave, San Jose, tidak ada protes dari kaum non muslim. Masjid ini adalah pusat kegiatan umat Muslim terbesar di San Jose. Masjid ini bukan sekadar tempat untuk belajar agama saja, tetapi juga tempat ibadah yang ramai dikunjungi umat Muslim. Kawasan ini berdiri di atas tanah seluas 21.000 m2
Dilihat dari kejauhan, Masjid ini tampak begitu anggun dengan rerumputan hijau yang menjadi karpet alami. Kita pun bisa menikmati sejuknya udara sambil duduk-duduk di taman.
Masuk ke dalam, Kita bisa melihat ruang ibadah yang sangat luas. Karpet empuk menghiasi lantainya. Banyak umat Muslim AS yang menghabiskan waktu dengan membaca Al-Quran di sana. atau yang datang ke tempat ini untuk mendalami ilmu agama.
Masjid yang juga berfungsi sebagai Islamic Centre ini memang sengaja dibuat untuk dakwah Islam di San Jose. Di sini, umat Muslim yang ingin beribadah dan belajar agama Islam ataupun ingin mengetahui budaya Arab, bisa datang langsung. Ada banyak guru yang bersedia menjawab segala pertanyaan kita
Berbagai fasilitas juga tersedia, seperti ruang pertemuan, kantor, hingga sekolah Islam. Tak heran kalau komplek ini begitu besar mencapai puluhan ribu meter persegi.
Masjid inilah yang telah lebih dari 30 tahun menjadi pusat studi, kajian, serta perkembangan Islam di San Jose. Hal yang menarik adalah bahwa di negara bagian California ini kebebasan beragama cukup terjamin. Persoalan keagamaan mendapat perhatian serius, sebagai contoh bahwa pelajaran keagamaan diajarkan di sekolah pemerintah, termasuk pelajaran agama Islam yang diajarkan oleh guru keturunan Turki.
Masjid Islamic Centre juga menjadi referensi bagi muallaf ketika ingin mendapatkan pemahaman Islam. Rata-rata 2 hingga 3 orang setiap bulannya berkunjung ke masjid untuk mendapat pencerahan mengenai Islam. Bahkan bisa dibilang, mereka datang karena ingin memeluk Islam.
Salah satu kegiatan amat penting yang digelar di Islamic Center ini adalah proyek bernama Back2Islam. Dengan adanya proyek ini, kaum muslim berharap non-muslim yang datang bisa memahami nilai-nilai Islam yang damai.
Selain Masjid SBIA Evergreen Islamic Centre, SBIA juga membangun masjid Al-Falah yang berlokasi di 2345 Harris Way, San Jose, CA 95131, Amerika Serikat. Masjid ini termasuk unik. Para pembaca pasti bertanya-tanya tentang keunikan Masjid ini.
Dulunya Masjid ini adalah sebuah pub dan tempat pijat yang kemudian direnovasi para jamaah menjadi masjid yang cukup lapang. Masjid Al-Falah memegang peranan penting sebagai pusat dakwah, pelayanan, silaturahim, pendidikan, ibadah, serta berperan sebagai pusat informasi keislaman untuk masyarakat muslimin di San Jose.
Selain itu makanan halal adalah salah satu bentuk syi’ar agama Islam untuk lebih mendekatkan agama Islam. Saat ini makanan halal asal Timur Tengah juga mulai digemari di Amerika. Selain restoran halal, banyak juga booth yang menjajakan makanan halal bermunculan. Tentu saja harganya lebih murah. Yang paling terkenal adalah booth di sebelah gedung federal di North 1st street di seberang hotel Fairmont, Ravi Kabob namanya. Hal ini juga merupakan bagian dari usaha lebih mendekatkan warga San Jose dengan agama Islam.
Selain itu Ravi Kebab juga ada versi restorannya. Lokasinya ada di Capitol Ave. Karena spesialisasinya adalah menyediakan makanan halal – yang identik dengan Islam – restoran ini juga menyediakan makanan untuk sahur di bulan Ramadhan.
Biasanya restoran halal yang sudah tutup tengah malam, selama bulan Ramadan mereka tetap buka sampai subuh. Ketersediaan masakan halal dan silaturahmi yang terjalin antara warga Muslim di Amerika, memudahkan warga Muslim menjalankan ibadah selama Ramadan.
Para Muslim di Amerika dari berbagai latar belakang di seluruh negeri berkumpul di masjid-masjid dan rumah-rumah untuk sahur, berbuka puasa, salat tarawih berjamaah dan membantu kaum papa
Setelah berbuka puasa, para keluarga Muslim ini seperti juga di negara-negara lain melakukan salat tarawih.
Wallahu a’lam.