Pengeras suara yang dipasang polisi Israel di sekitar Masjidil Aqsa menjadi masalah. Warga Palestina dan penjaga masjid suci itu mengutuk tindakan Israel. Pemasangan pengeras suara untuk ketiga kalinya ini dipandang upaya terbaru untuk mengancam integritas kompleks tersebut sebagai tempat ibadah muslim. mungkin membuka jalan bagi gangguan lebih lanjut oleh pasukan Israel.
Polisi Israel memasang pengeras suara di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki pada hari Rabu, sebuah tindakan yang dikutuk oleh warga Palestina dan penjaga masjid. Sedangkan Yordania mengecamnya sebagai pelanggaran terhadap situs suci tersebut.
Speaker baru, yang dipasang di Gerbang Wudhu di bagian barat kompleks, adalah pengeras suara Israel ketiga yang dipasang di dalam atau di sekitar kompleks sejak 2017. Yang pertama dipasang tahun itu di atap dekat Sekolah Omariya, dekat gerbang barat laut Bani Ghanim kompleks. Yang kedua didirikan pada hari Minggu di atas Sekolah Syariah Al-Aqsa di dekat Gerbang Suku-suku di timur laut.
Mantan mufti agung Masjid Al-Aqsa, Ekrima Sabri, mengatakan Israel berusaha memaksakan kedaulatannya atas masjid dan pengelolaan masjid suci itu.
“Tindakan pendudukan terhadap Al-Aqsa tidak valid dan ilegal. Kami tidak mengakui mereka. Kami menganggap pemerintah Israel bertanggung jawab atas pelanggaran kesucian Al-Aqsa, karena secara langsung bertanggung jawab atas setiap agresi. Pemasangan pengeras suara itu adalah salah satu yang melindungi para pemukim yang menyerbu situs suci, mendorong mereka untuk meningkatkan jumlah mereka,” kata Sabri kepada Middle East Eye.
Ditambahkan oleh Sabri bahwa tujuan pemasangan speaker adalah untuk memperketat kendali polisi Israel atas masjid dan jamaah Palestina.
Sementara itu dalam pernyataan, kementerian Yordania juga menuntut diakhirinya pelanggaran dan menekankan bahwa Masjid Al-Aqsa adalah situs Islam dan pemerintahan Yordania menjadi satu satunya otoritas yang bertanggung jawab untuk mengawasinya.
sedangkan Ziad Abhais, seorang peneliti Yerusalem mengatakan bahwa pemasangan pengeras suara dapat digunakan untuk mengontrol dan meneror warga Palestina. Bahkan dapat juga membantu membubarkan pertemuan besar.
Selama ini sistem pengeras suara memungkinkan pasukan Israel untuk membuat pengumuman dan instruksi kepada mereka yang hadir di masjid, termasuk jamaah Muslim dan pemukim Yahudi yang secara teratur datang kompleks masjid. Disebutkan bahwa tahun 2005 kompleks Masjid Al-Aqsa telah dipasangi jaringan lebih dari 200 sensor termal untuk memantau setiap pergerakan di atap, dinding, dan aula.