(7) Walaupun banyak negeri kujalani
(8) Yang mashur permai dikata orang
Lirik baris ketujuh dan kedelapan memiliki makna tentang kualitas negeri-negeri lainnya. Lirik ini ditujukan bagi seseorang dari suatu bangsa yang berhasil singgah atau tinggal di negeri selain negerinya. Dalam hal ini, meskipun menurut khalayak umum, negeri lain tersebut memiliki kualitas yang juga patut dibanggakan. Artinya, lirik baris tujuh dan delapan tidak memungkiri fakta terdapat negeri yang lebih ‘termasyhur’ atau memiliki kualitas yang diakui khalayak umum.
(9) Tetapi kampong dan rumahku
(10) Disanalah kurasa senang
Sisi subjektif dari baris kesembilan dan kesepuluh merupakan kualitas lain yang bisa melebihi kualitas negeri lain yang disebutkan pada baris ke tujuh dan kedelapan. Meskipun diakui bahwa terdapat negeri lain yang lebih hebat atau masyhur daripada negerinya sendiri, negeri atau tanah airnya tetaplah menjadi pusat kebahagiaannya.
Pernyataan ‘kampung’ di Indonesia merupakan kata yang menunjukan suatu desa. Dalam penyebutan asal-usul seseorang di Indonesia, istilah kampung mampu menunjukan tingkat keaslian diri, tentang asal diri, tentang asal moyangnya, atau lebih mewakili makna asal usulnya. Istilah kampong dipakai untuk melihat keaslian diri. Meskipun orang Indonesia seumur hidupnya lahir disebuah kota, ia akan tetap menyebutkan nama kampung atau desa sebagai tempat dirinya berasal meskipun itu adalah tempat tinggal nenek buyutnya bukan dirinya. Kampung adalah tempat berpulang.
Bagi orang Indonesia dalam imajinasi yang umum, tempat istirahat terakhir menghabiskan hidup bukanlah di kota. Sebab kota lebih identik dengan kehidupan yang keras dan tidak cocok sebagai tempat beristirahat. Oleh karenannya kampung memiliki makna ‘pulang’ yang sebenarnya. Kampung adalah tempat yang diyakini segala keasliannya masih terjaga. Suatu tempat yang pernah ditinggalkan, yang bila pulang, kita akan menemukan kembali masa lalu.
Pada baris kesembilan, memberi penekanan bahwa kampung adalah tempat seseorang tersebut merasa senang. Bahagia merupakan istilah yang sangat luas untuk menunjukan rasa positif tentang ingatan suatu kampung.
Rasa rindu kampung halaman menjadi sesuatu yang terwakilkan denga istilah ‘senang’. Sedangkan gembira bersifat lebih sementara, hanya untuk peristiwa khusus. Sehingga kata senang mewakili perasaan bahagia yang dititipkan dan bisa diambil kembali.
(11) Tanahku tak kulupakan
(12) Engkau Kubanggakan
Baris ke sebelas merupakan suatu penekanan makna yang sudah disebutkan pada baris pertama. Bahwa ia tidak akan melupakan tanah airnya.
Sedangkan baris kedua belas merupakan pernyataan tujuan dari lirik lagu ini, bahwa penyataan tidak melupakan, kepastian terkenang, tentang jarak antara diri dan tanah air, tentang tanah air yang tetap terlindung ‘didalam’, karena rasa cinta, penghargaan tinggi, perbandingan dengan negeri lain namun tanah air yang dimaknai lebih khusus sebagai ‘kampung’ tetaplah pusat rasa senang diri. Karena alasan-alasan tersebut, maka seseorang itu tidak akan melupakan tanah airnya, sebab ‘engkau kubanggakan’. Rasa bangga adalah akhir dari lirik ini. Kebanggaan adalah semangat untuk berdiri dan percaya diri terhadap sesuatu di hadapan sesuatu lainnya. Bahwa apa yang kita miliki memiliki kepercayaan diri ditunjukan di manapun.
Ini merupakan uraian semiotik yang lebih banyak menguraikan aspek konotatif. Uraian tentang makna lirik lagu Tanah Airku bisa menjawab pertanyaan: bagaimana pertumbuhan rasa Kebangsaan bisa tinggi, meski kadang tidak logis?
Pernyataan magis dan melankolis tentang hubungan antara personal dan lokus (tanah air) sedikitnya mampu menjawab pertanyaan: mengapa rasa kebangsaan adalah sesuatu yang sangat besar daya penghubungnya bagi individu-individu lain? Ia menarik satu individu dengan individu lainnya untuk merasakan eforia menjadi salah satu dari bagian yang sangat besar: Indonesia.
Penulis adalah Seorang Guru Sejarah Hellomotion School