Lima Tanda Orang Tawakal

Lima Tanda Orang Tawakal

Lima Tanda Orang Tawakal
sumber ilustrasi https://www.youtube.com/watch?v=8RLvwI5PZJU

Setiap orang hidup di dunia ini selalu membutuhkan dan mengidamkan kebahagiaan. Salah satu indikator pendukung terwujudnya kebahagian, walaupun bukan satu-satunya, adalah ketercukupan rezeki dari segi materi. Banyak yang menempuh jalan halal dan ada juga yang haram.

Namun, banyak yang telah berusaha keras mati-matian mengubah nasibnya, tetapi keadaan berkata lain. Mereka tetap saja tidak bisa mengubahnya, hal ini mungkin saja dialami oleh Anda, saya atau orang lain. Karena itu apa yang bisa kita lakukan? Jangan berputus asa dari rahmat Allah SWT. Bacalah firman Allah berikut ini;

dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanankan urusan yang dikehendaki-Nya.” (QS. At-Thalaaq: 3)

Jadi, jika kita ingin kaya, ingin semua kebutuhan materi tercukupi, maka salah satu caranya adalah dengan bertawakal pada Allah SWT. Pertanyaannya sekarang, bagaimana kita bertawakal? Sudahkah kita benar-benar bertawakal?

Menurut ulama, tawakal itu ialah pasrah sepenuhnya kepada Allah SWT atas segala yang dikehendaki-Nya. Tawakal tidak hanya pasrah begitu saja, tetapi tetap usaha, ikhtiar, proses dan tekad yang bulat, tak gampang menyerah.

Ada lima tanda orang tawakal, yaitu:

Pertama, menjalankan aktifitas ibadah dengan ikhlas. Seseorang yang tawakal, ia akan menjalani aktifitas ibadahnya dengan ikhlas karena Allah SWT. Tidak karena orang lain, atau pun terpaksa. Ada banyak hikmah jika kita benar-benar ikhlas dalam mengerjakan sesuatu.

Kedua, keterkaitan hati dengan aturan Allah SWT. Hati benar-benar terpaut dengan Allah SWT. Dalam menjalani aktifitas di dunia ini selalu dengan hati yang bersih, jika hati bersih maka bersih semua, jika hati kotor maka semua menjadi kotor.

Ketiga, rasa tenang terhadap qadha dan qadar. Merasa tenang dengan apa yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Yakin bahwa semua ini hanyalah milik Allah SWT. Kita berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya.

Keempat, qanaah dengan kecukupan yang diberikan Allah. Menerima dengan senang hati segala sesuatu yang ada, segala sesuatu yang dianugerahi oleh Allah SWT, apakah berupa nikmat ataupun ujian kita terima dengan hati yang lapang.

Kelima, bersyukur jika diberi nikmat dan bersabar jika belum diberikan. Banyak orang yang meremehkan syukur dan sabar, akan tetapi syukur dan sabar merupakah sesuatu hal besar yang tak bisa diremehkan, terdapat karunia besar bagi siapa saja yang bersyukur dan bersabar.