Setiap orang wajib menuntut ilmu sampai ke liang lahat atau hingga akhir hayatnya. Terlebih dalam Islam pun menuntut ilmu merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda dalam hadis berikut ini, “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim.” (HR. Ibnu Majah)
Sejak kecil, setiap anak pun sudah diajarkan oleh para orang tua untuk rajin menuntut ilmu. Meskipun demikian, sayangnya sebagian besar orang justru seringkali lebih mengutamakan menuntut ilmu akademik dibandingkan dengan menuntut ilmu agama. Padahal, seorang muslim tak cukup jika menyatakan keislamannya hanya dengan pernyataan bahwa ia memeluk agama Islam. Seorang muslim juga hendaknya berusaha memiliki ilmu untuk memahami agama Islam dan mengamalkannya.
Oleh karena itu, umat Islam sebagai seorang muslim hendaknya rajin menuntut ilmu agama atau ilmu syar’i. Ilmu syar’i adalah ilmu yang membuat seseorang mengetahui kewajibannya dalam perihal ibadah dan muamalah. Selain itu ilmu syar’i juga mengajarkan tentang Allah dan sifat-sifat-Nya, hak apa saja yang harus ditunaikan dalam beribadah kepada Allah, dan mensucikan-Nya dari berbagai kekurangan. (Fathul Baari, 1/92).
Menuntut ilmu agama rupanya tak hanya menjadi kewajiban yang harus dilaksanakan oleh seorang muslim. Sebab menuntut ilmu agama juga akan memberikan berbagai macam manfaat dan memiliki berbagai keutamaan tersendiri. Lalu apa saja keutamaan ilmu dan manfaat apa saja yang akan diperoleh oleh orang-orang yang menuntut ilmu?
Pertama, ilmu merupakan warisan para nabi. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis berikut ini, “Para ulama adalah pewaris para nabi. Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar ataupun dirham, tetapi mewariskan ilmu. Maka dari itu, barang siapa mengambilnya, ia telah mengambil bagian yang cukup.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
Kedua, ilmu akan dapat membuat seseorang lebih mudah masuk surga. Untuk itu, barangsiapa ingin masuk surga maka hendaknya ia menuntut ilmu yang bermanfaat. Salah satunya yaitu dengan menuntut ilmu agama di majelis ilmu. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa menelusuri jalan untuk mencari ilmu padanya, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)
Ketiga, Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang berilmu. Allah sendiri telah menjelaskan hal tersebut dalam Alquran surat Al-Mujadilah ayat 11. Dalam ayat tersebut Allah telah berfirman, “…Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat…” (QS. Al-Mujadilah: 11)
Keempat, ilmu akan kekal dan tetap bermanfaat bagi pemiliknya meskipun sang pemilik telah meninggal dunia. Pasalnya, ilmu termasuk sebagai salah satu amal jariyah yang sangat bermanfaat bagi seseorang. Dalam hadis disebutkan, “Jika seorang manusia meninggal, terputuslah amalnya, kecuali dari tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang berdoa untuknya.” (HR. Muslim)
Kelima, ilmu akan membuat seseorang menjadi lebih taat dan takut kepada Allah. Sebagaimana Allah berfirman dalam Alquran surat Fathir ayat 28. Allah berfirman, “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama.” (QS. Fathir: 28). Terkait ayat tersebut Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Sesungguhnya yang paling takut pada Allah dengan takut yang sebenarnya adalah para ulama (orang yang berilmu). Karena semakin seseorang mengenal Allah Yang Maha Agung, Maha Mampu, Maha Mengetahui dan Dia disifati dengan sifat dan nama yang sempurna dan baik, lalu ia mengenal Allah lebih sempurna, maka ia akan lebih memiliki sifat takut dan akan terus bertambah sifat takutnya.” (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 6: 308)
Demikianlah lima keutamaan menuntut ilmu agama bagi umat Islam. Pertama, ilmu merupakan warisan para Nabi. Kedua, ilmu akan mempermudah masuk surga. Ketiga, ilmu akan membuat derajat seseorang diangkat oleh Allah. Keempat, ilmu akan tetap bermanfaat meski pemiliknya telah wafat. Kemudian kelima, ilmu akan membuat seseorang menjadi lebih taat dan takut kepada Allah.