17 April 2019 tinggal menunggu jam. Ini momen yang kita tunggu-tunggu karena kita akan memilih pemimpin dan wakil kita. Eits… tapi sebelum itu, ada nih 5 hal yang wajib kamu baca sebelum 17 April 2019.
Pertama, Nggak ada yang ideal dalam politik
Politik itu beda sama agama. Kalau agama itu serba hitam putih, politik itu serba abu-abu. Nggak ada yang 100% baik dan nggak ada yang 100% buruk di politik. So, yang ada cuma lebih baik dan lebih buruk.
Baik-buruknya orang dalam politik itu sering beti (beda tipis). Ibarat kata kalo dinilai, si X nilainya 56 dan si Y 57. Selisihnya tipis, tapi pasti ada bedanya. Karena ada bedanya, pilih yang lebih baik. Kenapa? Supaya yang kurang baik nggak menang. Emang mau dipimpin sama yang kurang baik?
Kedua, Belajar dari orang Inggris: nyesel golput waktu pemilu Brexit
Harian KOMPAS 5 April 2019 memuat cerita orang Inggris yang nyesel karena golput waktu harus milih Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit) atau tetap di dalamnya. Sigi memprediksi sebenernya mayoritas orang Inggris maunya tetep gabung Uni Eropa. Tapi mereka nggak nyoblos. “Ah, kita pasti menang kok. Suara kita nggak bakalan ngefek,” pikir mereka. Dan yang mikir gitu banyak. Mereka lebih pilih liburan. Eh, ternyata Brexit yang menang.
Sekarang baru deh mereka nyesel. Ekonomi Inggris kacau balau sejak Brexit. Kalo aja ada pemilu ulang, mereka pasti bakalan bela-belain ikut milih. Penyesalan memang selalu datang belakangan. Tapi, penyesalan bukan sebuah keharusan, kan, Sob?
Ketiga, Kecewa dan kesal sama politik? Jangan buru-buru golput
Karena politik gak pernah ideal, maka gak semua aspirasi kita bakal terpenuhi. Kita realistis aja, Sob. Kalo keinginan kita nggak masuk janji calon pemimpin harusnya itu bukan alasan buat golput. Mestinya kita tetep milih yang terbaik dari apa yang ada. Setelah pemilu selesai, waktunya kita sama-sama berjuang keras biar harapan kita dipenuhi pemimpin.
Ah, tapi kenapa harus tetep milih yang lebih baik? Kenapa nggak golput aja? Soalnya kalo yang kepilih itu pemimpin yang kurang baik, jangankan aspirasimu terwujud, bisa aja kamu dirugikan sama keputusannya, Sob! Kalo udah gitu, mau gimana coba? Mau protes, tapi kagak nyoblos. Mau diam aja, tapi dirugikan. Gimana, masih ragu buat nyoblos?
Keempat, Golput sama abstain itu beda
Kalo dari sejarahnya, golput itu artinya nyoblos bagian yang putih di surat suara. Jadi, golput itu aktif datang ke TPS. Beda sama abstain. Abstain itu pasif, gak datang ke TPS dengan macam-macam alasan, termasuk: mending liburan aja, lumayan molor seharian, suara gue nggak berarti. Mereka yang pingin nyoblos tapi gak bisa karena dibatasi aturan tidak termasuk abstain.
Sob, demokrasi kita didapat dengan susah payah, bahkan ada darah yang tumpah. Kalo kamu abstain, itu namanya nggak menghargai perjuangan mereka, terutama yang gugur sekitar tahun 1998. Dalam hal ini, golput masih lebih baik daripada abstain. Kalo kamu lagi mikir-mikir mau abstain, please, berpikirlah lebih serius.
Kelima, Milih pemimpin beda sama milih pakaian.
Kalo milih pakaian, kamu cukup mikirin: cocok nggak ya sama badanku? Aku suka warnanya gak ya? Harganya pas sama dompetku gak ya? Itu semua soal selera. Tapi kalo milih pemimpin, kamu harus mikirin: apakah dia ini lebih baik dari yang lain buat mimpin bangsa ini? Atau, apakah dia ini yang terbaik di antara yang ada? Kita boleh punya selera. Tapi kita mesti milih berdasarkan kepentingan bangsa yang di atas selera kita.
Itu 5 hal yang wajib kamu baca sebelum 17 April 2019. Di waktu tersisa, cari tahu sebanyak mungkin tentang calon pemimpin dan wakil kita. Search sendiri, Sob! Jangan cuma puas dan percaya sama pesan yang diforward di WA Group kita. Terakhir tapi yang terpenting, jadi pemimpin itu kehendak rakyat dan kehendak Allah.
So, mohonlah petunjuk Allah SWT, siapa orang yang cocok memimpin bangsa kita 5 tahun ke depan. Selamat mencoblos, Sob!