Kumpulan Doa Hari Arafah dari Nabi SAW dan Para Ulama

Kumpulan Doa Hari Arafah dari Nabi SAW dan Para Ulama

Ini doa hari Arafah yang dibaca nabi dan para ulama

Kumpulan Doa Hari Arafah dari Nabi SAW dan Para Ulama
Wukuf di Arafah

Rasulullah SAW menjelaskan dalam salah satu sabdanya bahwa doa yang paling utama (afdhalud du’a) adalah doa pada hari Arafah. Oleh karena itu, bagi seluruh muslim, baik yang menunaikan haji maupun tidak, seyogyanya memperbanyak doa pada hari Arafah.

Hal ini sebagaimana diriwayatkan sebuah hadis dalam Sunan at-Tirmidzi yang menjelaskan bahwa Rasul SAW menyebutkan secara khusus bahwa doa hari Arafah adalah doa yang terbaik.

Rasulullah SAW bersabda:

خَيْرُ الدُّعاءِ دُعاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ، وخَيْرُ ما قُلْتُ أنا والنَّبِيُّونَ مِن قَبْلِي: لاَ إلَهَ إلاَّ اللَّهُ وحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ ولَهُ الحَمْدُ وهُوَ عَلى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ.

Artinya,

“Doa terbaik adalah doa pada hari Arafah. Sedangkan doa terbaik yang aku dan para nabi terdahulu panjatkan adalah laa ilaha illallahu wahdahu la syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ala kulli syai’in qadir.”

Hari Arafah adalah hari ke sembilan dari bulan Dzulhijjah. Nama Arafah diambil dari bahasa Arab yang berarti mengetahui. Hari Arafah berkaitan dengan kisah mimpi Nabi Ibrahim AS yang diperintahkan untuk menyembelih putranya, Ismail AS. Pada hari Arafah inilah Nabi Ibrahim benar-benar yakin bahwa mimpinya memang dari Allah SWT.

Doa Hari Arafah dari Nabi Muhammad SAW

Nah, berdasarkan doa dari hadis di atas, doa terbaik yang dipanjatkan Rasulullah SAW dan para nabi terdahulu, khususnya doa hari Arafah adalah sebagai berikut:

لاَ إلَهَ إلاَّ اللَّهُ وحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ ولَهُ الحَمْدُ وهُوَ عَلى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

laa ilaha illallahu wahdahu la syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ala kulli syai’in qadir.

Artinya,

“Tidak ada Tuhan (yang disembah) kecuali hanya Allah SWT semata. Tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan, dan pujian, dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu.”

Amalkan doa di atas sebanyak-banyaknya pada hari Arafah, baik bagi para jamaah haji maupun yang tidak melaksanakan haji, karena sesungguhnya doa di atas adalah doa terbaik bagi Rasulullah SAW dan para nabi terdahulu, khususnya doa pada hari Arafah.

Doa Kedua

Selain doa di atas, ada beberapa doa lain yang bisa dibaca pada hari Arafah. Beberapa di antaranya adalah sebuah doa yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dalam Sahih al-Bukhari berikut:

اللَّهُمَّ لَكَ الحَمْدُ، أنْتَ قَيِّمُ السَّمَواتِ والأرْضِ ومَن فِيهِنَّ، ولَكَ الحَمْدُ، لَكَ مُلْكُ السَّمَواتِ والأرْضِ ومَن فِيهِنَّ، ولَكَ الحَمْدُ أنْتَ نُورُ السَّمَواتِ والأرْضِ ومَن فِيهِنَّ، ولَكَ الحَمْدُ أنْتَ مَلِكُ السَّمَواتِ والأرْضِ، ولَكَ الحَمْدُ أنْتَ الحَقُّ، ووَعْدُكَ الحَقُّ، ولِقاؤُكَ حَقٌّ، وقَوْلُكَ حَقٌّ، والجَنَّةُ حَقٌّ، والنّارُ حَقٌّ، والنَّبِيُّونَ حَقٌّ، ومُحَمَّدٌ – ﷺ – حَقٌّ، والسّاعَةُ حَقٌّ، اللَّهُمَّ لَكَ أسْلَمْتُ، وبِكَ آمَنتُ، وعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وإلَيْكَ أنَبْتُ، وبِكَ خاصَمْتُ، وإلَيْكَ حاكَمْتُ، فاغْفِرْ لِي ما قَدَّمْتُ وما أخَّرْتُ، وما أسْرَرْتُ وما أعْلَنْتُ، أنْتَ المُقَدِّمُ، وأنْتَ المُؤَخِّرُ، لاَ إلَهَ إلّا أنْتَ

Allahumma lakal hamdu anta qayyumus samawati wal ardhi wa man fihinna, wa lakal hamdu lakal mulkus samawati wal ardh wa man fihinna. Wa lakal hamdu anta nurus samawati wal ardhi wa man fihinna. Wa lakal hamdu anta malikus samawati wal ardh. Wa lakal hamdu antal haq. Wa wa’dukal haq, wa liqaukal haq, wa qaulukal haq, wal jannatu haq, wan naru haq, wan nabiyyuna haq, wa Muhammadun Shallallahu alaihi wa sallam haq, wassa’atu haq. Allahumma laka aslamtu wa bika amantu wa alaika tawakkaltu, wa ilaika anabtu, wa bika khashamtu, wa ilaika hakamtu, faghfirli ma qaddamtu wa ma akhkhartu, wa ma asrartu wa ma a’lantu, antal muqaddimu wa antal muakhhiru laa ilaaha illa anta.

Artinya,

Ya Allah, segala puji hanya milik-Mu, Engkaulah penegak langit dan bumi serta semua yang ada di dalamnya, segala puji hanya milik-Mu, kerajaan langit dan bumi dan semua yang ada di dalamnya hanya milik-Mu, segala puji hanya milik-Mu, Engkaulah cahaya langit dan bumi dan semua yang ada di dalamnya, segala puji hanya milik-Mu. Engkaulah penguasa langit dan bumi. Segala puji hanya milik-Mu. Engkaulah Dzat yang benar dan janji-Mu benar, pertemuan dengan-Mu benar, perkataan-Mu benar, surga-Mu benar, neraka benar, para nabi benar, Nabi Muhammad SAW itu benar, dan kiamat benar. Ya Allah hanya kepada-Mu lah aku berserah diri, hanya kepada-Mu aku beriman, hanya kepada-Mu aku bertawakkal, hanya kepada-Mu aku kembali, hanya dengan-Mu aku menghadapi musuh, dan hanya kepada-Mu lah aku berhukum. Maka ampunilah segala dosa yang telah aku lakukan dan yang mungkin akan aku lakukan, dosa yang aku lakukan sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan. Engkaulah yang Maha terdahulu dan Engkaulah yang Maha terakhir. Tiada Tuhan selain Engkau.” (H.R al-Bukhari)

Doa Ketiga

Doa lain yang juga bisa dibaca pada hari Arafah adalah doa yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad ibn Hanbal dalam Musnad-nya sebagai berikut:

اللَّهمَّ إنِّي أسأَلُكَ مِن الخيرِ كلِّه عاجلِه، وآجلِه ما علِمْتُ منه وما لَمْ أعلَمْ، وأعوذُ بكَ مِن الشَّرِّ كلِّه عاجلِه، وآجلِه ما علِمْتُ منه وما لَمْ أعلَمْ، اللَّهمَّ إنِّي أسأَلُكَ مِن الخيرِ ما سأَلكَ عبدُك، ونَبيُّكَ مُحَمَّدٌ ﷺ. وأعوذُ بكَ مِن الشَّرِّ ما عاذ به عبدُك، ونَبيُّكَ. اللَّهُمَّ إنِّي أسْألُكَ الجنَّةَ وما قرَّب إليها مِن قولٍ وعمَلٍ، وأعوذُ بكَ مِن النَّارِ وما قرَّب إليها مِن قولٍ وعمَلٍ، وأسأَلُكَ أنْ تجعَلَ كلَّ قضاءٍ قضَيْتَه لي خيرًا

Allahumma inni as’aluka minal khairi kullihi ‘ajilihi wa ajilihi ma allimtu minhu wa ma lam a’lam. Wa a’udzubika minassyarri kullihi ‘ajilihi wa ajilihi ma allimtu minhu wa ma lam a’lam. Allahumma inni as’aluka minal khairi ma sa’alaka ‘abduk wa nabiyyuk Muhammadun SAW. Wa ‘audzubika minas syarri ma ‘adza bihi abduk wa nabiyyuk. Allahumma inni as’alukal jannata wa ma qarraba ilaiha min qaulin wa ‘amalin. Wa ‘audzubika minan nari wa ma qarraba ilaiha min qaulin au amalin. Wa as’aluka an taj’ala kulla qada’in qadhaitahu li khaira.

Artinya,

“Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu segala kebaikan yang langsung (di dunia) dan yang tertunda (di akhirat), yang aku ketahui dan yang tidak aku ketahui. Dan aku berlindung kepada-Mu dari segala keburukan yang langsung (di dunia) dan yang tertunda (di akhirat), yang aku ketahui dan yang tidak aku ketahui. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikan semua doa yang pernah diminta oleh hamba dan Nabi-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang hamba dan nabi-Mu pernah berlindung darinya, Ya Allah, aku memohon kepada-Mu surga dan semua hal yang dapat membuatku dekat kepadanya, dari perkataan maupun perbuatan. Dan aku berlindung kepada-Mu dari neraka dan dari segala hal yang dapat membuatku dekat kepadanya, dari perkataan maupun perbuatan. Dan aku memohon kepada-Mu agar Engkau jadikan setiap yang Engkau takdirkan bagiku adalah baik.

Doa Sayyidul Istighfar dibaca saat Arafah

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ ، لَا إِلٰـهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمتِكَ عَلَيَّ ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ ، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ

Allahumma Anta Rabbi, La Ilaha Illa Anta Khalaqtani wa Ana ‘Abduka, wa Ana ‘ala ‘Ahdika wa Wa’dika Mastatha’tu, A’udzubika min Syarri Ma Shana’tu, Abu u laka bi ni’matika ‘alayya, wa Abu u bi dzanbi faghfirli, fainnahu la yaghfirudz dzunuba illa Anta.

Artinya:

 “Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Tuhan selain Engkau, Engkau yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku kepada-Mu, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau.”

Selain beberapa doa di atas, kamu juga bisa memanjatkan doa apapun, permintaan, doa untuk kebaikan putra-putri, keluarga, orang tua dan sebagainya, dengan menggunakan bahasa Indonesia.

Hikmah dan Keutamaan Hari Arafah

Menurut Imam as-Syaukani sebagaimana dikutip dalam Mausuah Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah menyebutkan bahwa setidaknya ada dua hikmah dan keutamaan hari Arafah.

  1. Bagi orang yang berpuasa hari Arafah, maka dosanya selama dua tahun sebelumnya akan dihapus, diampuni oleh Allah SWT (kecuali dosa besar)
  2. Doa-doa dikabulkan oleh Allah SWT.

Wallahu a’lam.