Cerita ini masyhur di kalangan pesantren maupun para pengikut KH Hamim Jazuli atau kesohor dengan nama Gus Miek. Ulama yang satu ini memang dikenal sebagai waliyullah yang mempunyai banyak karomah. Namun kehidupannya juga dikenal nyentrik dan hal yang nyeleneh lainnya.
Salah satunya cerita tentang sandal Nabi Khidir. Kisah ini terjadi ketika Gus Miek nyantri kepada KH Dalhar, Watucongol, Magelang. Kiai Dalhar adalah salah satu mursyid tarekat Syadziliyah dan sesepuh pesantren Darussalam.
Ketika menjadi murid KH Dalhar, Gus Miek mempunyai kebiasaan untuk membersihkan sandal gurunya tersebut. Hampir setiap hari hal tersebut dilakukan oleh pendiri Majlis Dzikrul Ghofilin itu.
Suatu saat Gus Miek kaget ketika di depan kamar KH Dalhar ketika akan membersihkan sendalnya. Di depan kamar ada dua pasang sendal yang sama persis bentuk dan ukurannya. Gus Miek menjadi bingung karena tidak bisa membedakan. Tangkai penjepitnyapun juga sama. Di tengah kebingungannya itu Gus Miek akhirnya mengambil keputusan untuk membersihkan kedua pasang sandal itu.
Rasa penasaran menggelanyut dalam benaknya. Sandal kepunyaan siapa ini, kok persis dengan sendal milik guru? Gus Miek akhirnya mempunyai niat untuk menunggu pemilik sendal yang persis kepunyaan gurunya itu. Dengan sabar Gus Miek menunggu tamu tersebut keluar. Namun lelah menunggu, Gus Miek akhirnya menjadi terkantuk-kantuk. Matanya pun terpejam sejenak. Namun ketika matanya terbuka kembali Gus Miek terkejut. Sendalnya tinggal satu pasang.
Lalu dengan rasa penasaran Gus Miek kemudian mengejar tamu yang memakai terompah itu. Dalam benaknya tamu tersebut belumlah jauh, karena dirinya hanya tidur sejenak. Dengan menelusuri pondok, Gus Miek mencari pemilik sendal yang membuat dirinya penasaran. Namun hasilnya nihil.
Esok harinya, Gus Miek menemui KH. Dalhar seusai solat di masjid. Kemudian bertanya tentang siapa sesungguhnya pemilik sendal yang membuatnya penasaran.
“Maaf, Guru, tamu Guru tadi malam itu siapa?” tanya Gus Miek. Namun Kiai Dalhar tidak menjawabnya. Sikap diam itu membuat Gus Miek penasaran dan mengikuti Kiai Dalhar hingga depan kamarnya.
Hal itu sama dilakukan pula oleh Gus Miek ketika saat tiba waktu shalat Maghrib dan Isya. Gus Miek masih penasaran dengan pemilik sendal yang menjadi tamu Kiai Dalhar. Baru setelah sholat Isya Gus Miek mendapatkan jawaban. Lewat pembantunya Kiai Dalhar mengatakan bahwa sendal tersebut adalah milik Nabi Khidir. Gus Miek pun puas dan berajanak dari depan kamar Kiai Dalhar.
Ya, sandal itu milik Nabi Khidir dan sempat ‘ketinggalan’ di Magelang.