Apakah Nabi Muhammad pernah diserang dengan sebuah sihir oleh tukang sihir?
Jawabannya adalah iya, Nabi Muhammad pernah diserang sihir oleh seorang tukang sihir yang bernama Labid dan putrinya. Hal ini disebutkan oleh Muhammad bin Isma’il al-Bukhari (Imam Bukhari) bahwa sihir tersebut dapat dipatahkan sebab isyarah mimpi yang dialami Nabi Muhammad.
Setiap generasi orang Yahudi di Arab memiliki satu atau dua ahli ilmu sihir. Satu di antaranya bernama Labid yang berada di antara kaum Yahudi di Madinah. Takut ilmunya akan musnah jika Ia mati, maka Labid mewariskan ilmu sihirnya kepada putrinya.
Labid telah menerima beberapa tawaran (berkeping-keping uang) untuk memberikan sihir yang mematikan kepada Nabi Muhammad. Sihir Labid memerlukan beberapa helai Nabi Muhammad, sehingga Ia dan putrinya mengatur strategi untuk mendapatkan rambut Nabi Muhammad.
Melalui strategi ‘orang dalam’, Labid dan putrinya berhasil mendapatkan beberapa helai rambut Nabi Muhammad. Labid mengikat sebelas buhul pada rambut Nabi Muhammad dan putrinya meniupkan semacam mantra pada setiap buhul.
Selanjutnya, buhul diikat pada ranting kecil pohon kurma, dibungkus daun, dan dilemparkan ke dalam sumur yang sangat dalam. Sihir ini hanya dapat dihancurkan dengan cara membuka ikatan buhul-nya.
Nabi Muhammad menyadari bahwa ada yang tidak wajar dengan diri Beliau. Ingatan Beliau terhadap sesuatu sering tiba-tiba hilang dan sering berkhayal melalukan sesuatu yang tidak dilakukan. Nabi Muhammad juga sering diliputi rasa mudah lelah dan tidak selera memakan hidangan makanan.
Nabi Muhammad akhirnya berdoa kepada Allah agar disembuhkan dari sakit yang menderita Beliau. Ketika tidur, Nabi Muhammad bermimpi melihat dua orang. Orang pertama sedang duduk di kepala Beliau dan satu orang lainnya berada di kaki Beliau. Satu di antara mereka berdua memberitahu kepada yang lain ihwal penyebab dari penyakit Nabi Muhammad dan nama dari sumur.
Di dalam tafsir Anwar at-Tanzil wa Asrar at-Ta’wil (masyhur dengan sebutan Tafsil al-Baidhawi) disebutkan bahwa ketika Nabi Muhammad terbangun dari mimpi, Malaikat Jibril datang dan membenarkan mimpi Nabi Muhammad dan menyampaikan dua surat Al-Quran (al-Falaq dan an-Naas).
Nabi Muhammad menyuruh Ali bin Abi Thalib untuk ke sumur itu dan membaca dua surat tersebut. Setiap satu ayat dibaca, satu buhul terlepas dengan sendirinya hingga semua buhul terlepas dan sihir telah hancur. Yang menarik, entah karena kebetulan atau sudah diatur oleh Allah adalah jumlah ayat al-Falaq dan an-Naas 11 ayat dan buhul juga berjumlah 11. Akhirnya Nabi Muhammad kembali pulih jiwa dan raganya.
Dua surat yang yang disampaikan Malaikat Jibril juga disebut dengan istilah al-Muawwidzatain, artinya dua surat yang berisi meminta perlindungan. Oleh sebab itu dua surat tersebut diawali dengan kalimat Qul A’udzu (katakanlah: Aku meminta perlindungan). Dua surat ini biasanya dibaca untuk melindungi diri dari perbuatan jahat. (AN)
Wallahu A’lam.