Pada suatu malam, ketika Rabiah Al Adawiyah terlelap tidur dalam hening malam, ada seorang pencuri merangsek ke dalam kediaman perempuan yang terkenal sebagai wali tersebut.
Ia mengambil beragam barang berharga milik tuan rumah. Namun sayang, usai benda-benda di tangan, ia menjadi kebingungan mencari celah pintu mana ia akan keluar. Secara tiba-tiba pintu menjadi hilang dari pandangan. Pencuri ini duduk termenung menunggu kapan pintu itu akan bisa kembali ia temukan sebagaimana semula.
Mendadak, terdengar suara tanpa rupa datang tiba-tiba. Lantang terdengar jelas “lepaskan pakaianmu, keluar lewat pintu itu!”
Pencuri melepas pakaian yang ia kenakan hingga ia telanjang. Dan benar, pintu tampak kemudian ditemukan.
Ia mencoba memungut pakaian yang ia lepas tadi. Setelah terpakai, pintu hilang kembali. Ia lepas lagi, pintu menjadi terlihat juga. Hal aneh ini berulang kali.
Tiba-tiba terdengar suara tanpa rupa sebagaimana semula namun dengan isi berbeda “andai saja Rabiah ini tidur, namun Tuhan yang ia cintai tidak pernah tidur. Tuhannya tidak pernah kantuk dan tidur”.
Mendengar pernyataan terakhir ini, pencuripun akhirnya keluar dengan tanpa busana. Harta benda Rabiah selamat atas penjagaan Allah SWT.
Beginilah di antara orang yang dekat dengan Allah SWT. Sebagaimana kita ketahui, Rabiah ini penganut sufi yang berasas dengan syariat yang sangat kuat. Disebut dalam hadis “jangalah Allah, Allah akan menjagamu” al Hadis
Rabiah telah membaktikan dirinya pada Tuhannya. Menjaga hak-hak dirinya atas Tuhannya yang telah menciptakan dirinya dan alam semesta. Maka sebaliknya, Allah menjaganya, termasuk menjaga harta bendanya meskipun Rabiah tidak sedang menjaga dengan cara lahiriyahnya. []
Disarikan dari Kitab Al Nawadir, Syihabuddin Al Qalyubi, hlm 58-59????