Diriwayatkan bahwa Nabi Sulaiman putra Nabi Daud as sedang berjalan dengan segala kemegahan yang dimilikinya. Burung-burung beterbangan untuk menaunginya dari terik matahari, sementara disamping kanan dan kirinya dipenuhi dengan manusia dan jin.
Ditengah jalan, rombongan ini melewati seorang ahli ibadah dari bani Israil. Kemudian orang itu berkata, “Wahai putra Daud, sungguh Allah telah Memberimu kekuasaan yang agung.”
Mendengar ucapan itu, Nabi Sulaiman menjawab, “Satu bacaan tasbih dalam lembaran orang mukmin lebih baik dari segala yang diberikan (Allah) kepadaku. Sesungguhnya yang diberikan kepadaku ini akan habis sementara bacaan tasbih itu akan kekal.”
Kisah singkat ini begitu syarat akan makna yang mendalam. Manusia sering sibuk dengan kenikmatan yang kasat mata padahal waktunya hanya sementara. Sementara mereka lupa dengan amal baik yang tidak langsung nampak hasilnya namun kenikmatannya akan abadi. Allah Berfirman,
الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِندَ رَبِّكَ ثَوَاباً وَخَيْرٌ أَمَلاً
“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amal kebajikan yang terus-menerus adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhan-mu serta lebih baik untuk menjadi harapan.” (QS.Al-Kahfi:46)
*Bisa juga dibaca di sini