Ada makhluk Allah SWT yang tidak terlihat secara kasat mata tetapi bisa melumpuhkan manusia dalam sekejap. Makhluk ini lebih berbahaya daripada tentara terkuat di dunia manapun. Nabi Yunus pernah dikalahkan oleh makhluk tersebut sehingga tertunduk malu dihadapan Allah sambil berkata,”Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim, (Q.S. Al Anbiya’: 87).”
Apa kira-kira yang membuat Nabi Yunus tertunduk malu di hadapan Allah dan merasa diri termasuk orang yang zalim? Karena ia telah melarikan diri dari kaumnya karena dikalahkan oleh amarahnya sendiri setelah melihat kaumnya tidak menaati perintah Allah. Sehingga iapun ditegur oleh Allah SWT dengan menenggelamkannya dan mengutus ikan paus untuk menelannya.
Di dalam perut ikan paus itulah ia tak henti-hentinya mengungkapkan rasa penyesalannya dan setiap hari diserang oleh rasa duka yang mendalam. Tetapi akhirnya Allah menyelamatkan nabi Yunus dari kesedihannya dengan cara mengeluarkannya dari ikan paus sebagaimana firmanya,”Maka Kami telah memperkenankan doanya (nabi Yunus) dan menyelamatkannya dari kedukaan,(Q.S. Al Anbiya’: 88).
Ketika Ali bin Abu Thalib ditanya oleh seseorang tentang siapa makhluk yang terkuat di dunia, Ia menjawab,“Ada sepuluh makhluk yang terkuat dunia yaitu gunung yang menjulang tinggi, besi yang membela gunung, api yang melelehkan besi, air yang memadamkan api, awan yang dikendalikan antara langit dan bumi untuk menurunkan air, angin yang membela awan, anak adam yang membelah angin dengan pakaian tebalnya, mabuk yang mengalahkan anak adam, tidur yang mengalahkan mabuk dan kesedihan yang mengalahkan tidur. Kesedihan inilah yang disebut dengan makhluk Allah yang paling kuat di dunia.”
Rasulullah SAW selalu mengajarkan umatnya untuk berhati-hati terlarut dalam kesedihan. Karena sekuat dan sehebat apapun manusia, jika ia selalu terlalut dalam kesedihan maka akan hancur secara perlahan-lahan. Kata orang musuh yang semakin tak terlihat semakin kuat dan berbahaya. Dan musuh yang paling tidak terlihat sekali sama sekali adalah kesedihan. Ia lebih kuat dan berbahaya dari virus-virus terkuat di dunia termasuk virus corona.
Lalu bagaimana agar kita bisa selamat dari kesedihan? Tidak ada cara lain selain melawannya dengan penuh keimanan kepada Allah SWT dan mengamalkan doa nabi Muhammad SAW ini:
للَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ
”Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kegalauan dan kesedihan. Aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan. Aku berlindung kepada-Mu dari penghianatan dan kekikiran. Dan aku berlindung kepada-Mu dari lilitan utang dan kesewenang-wenangan manusia.”
Kita hanyalah manusia biasa. Kita disuruh untuk berdoa dan berikhtiar melawan kesedihan. Tidak ada yang dapat menyelamatkan kita dari kesedihan kecuali Allah SWT dan diri kita sendiri. Manusialah sebenarnya yang menentukan datang dan perginya kesedihan. Jika manusia selalu optimis dan penuh tawakkal dalam menghadapi masalah maka kesedihan tidak akan pernah mengalahkan dirinya.