Kisah Isra Miraj dalam Kasidah Ahmad Syauqi, Penyair Asal Mesir

Kisah Isra Miraj dalam Kasidah Ahmad Syauqi, Penyair Asal Mesir

Kisah Isra Miraj Rasulullah SAW ditulis dengan indah melalui syair oleh Ahmad Syauqi, penyair kenamaan asal Mesir.

Kisah Isra Miraj dalam Kasidah Ahmad Syauqi, Penyair Asal Mesir

Ahmad Syauqi adalah salah satu penyair Mesir yang dijuluki sebagai Amiir al-Syuaraa (rajanya para penyair). Ia mendapatkan julukan ini bukan tanpa sebab, karya-karya puisinya diakui kehebatannya oleh para penyair dan nama sangat masyhur hingga ke pelosok dunia Arab.  kisah isra miraj

Berlatar belakang keluarga yang terhormat dan terdidik, Ahmad Syauqi kecil sempat menimba ilmu dengan Syeikh Sholeh di Kairo Mesir. Dari beliau lah dia mulai belajar agama dan bidang ilmu lainnya. Hingga akhirnya dia tumbuh menjadi seorang yang jenius, serta penyair ulung yang religius.

Religiusitas Ahmad Syauqi ini bisa kita lihat dari beberapa karya puisinya yang bertemakan Islam, khususnya terkait syair yang memuji baginda Rasul SAW. Paling tidak ada tiga puisi karya Ahmad Syauqi yang bertemakan madh Rasulillah; Maulidun Nabi, Nahjul Burdah, dan Alhamziyah Annabawiyah.

Pada kesempatan kali ini penulis, ingin mengupas seputar deskripsi Isra Mirajnya nabi dalam salah satu puisi Ahmad Syauqi yang berjudul Alhamziyah Annabawiyah.

Puisi atau kasidah (qosidah) Alhamziyah Annabawiyah ini, mempunyai 131 bait. Adapun bait yang membahas tentang Isra dan Miraj terdapat pada bait ke 83 sampai 92. Berikut bait-baitnya:

يأيها المسرى به شرفا إلى                          ما لا تنال الشمس والجوزاء

Wahai orang yang melaksanakan Isra (dan Miraj) dengan kemuliaan ke tempat yang tak dapat dijamah oleh matahari dan bintang

يتساءلون- وأنت أطهر هيكل                   بالروح أم بالهيكل الإسراء؟

Mereka bertanya-bertanya, sedang dirimulah yang paling suci. Engkau Isra (dan Miraj) dengan jiwa atau raga?

بهما سموت مطهّرين، كلاهما                     نور، وريحانيّة، وبهاء

Dengan keduanyalah (jiwa dan raga), Kau meninggi (untuk Isra dan Miraj). Jiwa dan ragamu itu bagai cahaya, wewangi, dan keindahan

فضل عليك لذى الجلال ومنّة                   والله يفعل ما يرى ويشاء

Merupakan keistimewaan dan anugerah bagimu dari Allah yang maha berkehendak

تغشى الغيوب من العوالم، كلّما                   طويت سماء قلّدتك سماء

Kau menembus hal-hal ghoib di dunia, manakala malam datang dan langit dikalungi oleh (keindahan)mu

في كل منطقة حواشى نورها                      نون، وأنت النقطة الزهراء

Di setiap sisi terdapat cahayanya, cahaya itu bagai huruf nun dan dirimulah titiknya (intinya)

أنت الجمال، وأنت المجتلى                       والكفّ، والمرآه، والحسناء

Engkau adalah keindahan, dirimu adalah kejelasan, anugerah, kaca, serta kebagusan

الله هيّأ من حظيرة قدسه                         نزلا لذاتك لم يجزه علاء

Allah telah menyiapkan tempat untukmu dari surga-Nya yang kemuliaannya tiada tara

العرش تحتك سدّة وقوائما                        ومناكب الروح الأمين وطاء

Arys berada dibawahmu menjadi mimbarmu dan tempat berpijakmu, sedang pangkuan jibril adalah tempat berbaringmu

والرّسل دون العرش لم يؤذن لهم                   حاشا لغيرك موعد ولقاء

Rasul-rasul lain tak diberi izin masuk ke asry untuk bertemu (dengan-Nya), melainkan hanya dirimu sajalah yang diizinkan

Dari kasidah di atas, penulis setidaknya mendapat beberapa poin yang dianggap penting, baik tersurat maupun tersirat dari bait-bait puisi Ahmad Syauqi terkait kisah Isra Miraj ini.

Pertama, Nabi melaksanakan Isra Miraj bukan hanya ruh atau jiwanya saja. Melainkan jiwa dan raganya sekaigus, hal ini sebagaimana pendapat Asy’ariyah dan Maturidiyah yang meyakini bahwa Nabi melaksanakan Isra Miraj dengan jiwa dan raga. Mengingat ada beberapa aliran yang tidak percaya bahwa nabi melakukan Isra Miraj menggunakan jiwa dan raga sekaligus.

Kedua, Isra dan Miraj ini merupakan keistimewaan (fadhl) dan anugerah (minnah) dari Allah untuk Nabi Muhammad SAW. Artinya, Isra Miraj ini hanya Allah berikan kepada Nabi Muhammad saw.

Ketiga, kejadian gaib dan tidak bisa dilihat dan dinalar oleh orang biasa yang dialami Nabi saat Isra Miraj memang benar adanya, sebagaimana dijabarkan dalam kitab-kitab yang ada. Mulai dari ketemu Nabi Ibrahim, shalat berjamaah menjadi imam para nabi, dan lain sebagainya.

Keempat, betapa mulianya Nabi SAW, hingga namanya disebut dalam berbagai istilah atau simbol dari keagungan Allah, seperti surga-Nya (hadliroti qudisi), singgasana-Nya (Arsy), dan tempat Jibril.

Kelima, tidak ada Rosul dan Nabi lain yang kemuliaannya setara dengan Nabi Muhammad SAW. Mengapa? Karena tak ada satupun Nabi atau Rasul yang diberi izin atau diberi kesempatan mengalami Isra Miraj, yang puncaknya adalah bertemu langsung tanpa penghalang dengan rabb jalla jalaluh, Tuhan semesta alam. (AN)

Wallahu a’lam