Setan memiliki akses untuk mengganggu manusia dari 4 arah. Depan, belakang, kanan dan kiri. Dia tidak pernah bosan menganggu hidup manusia. Allah berfirman,
ثُمَّ لآتِيَنَّهُم مِّن بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَن شَمَآئِلِهِمْ وَلاَ تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ -١٧-
“Kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.” (Al-A’raf 17)
Setan datang dengan berbagai strategi dan muslihat. Ketika hati manusia mulai sempit dan gelisah, problem semakin banyak, disinilah setan mulai memainkan perannya.
Saat hati kita semakin gelap, hanya ada dua arah untuk berlepas diri dari gangguannya. Hanya ada jalan atas dan bawah yang tidak bisa dijangkau setan. Solusinya hanyalah menghadap keatas dengan munajat dan doa serta tunduk sujud kebawah dengan penuh kekhusyu’an. Karena posisi terdekat seorang hamba adalah ketika dia bersujud.
وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ -١٩-
“Dan sujudlah serta dekatkanlah (dirimu kepada Allah).” (Al-Alaq 19)
Ada seorang pembantu Rasulullah saw yang bernama Rabi’ah bin Ka’ab. Selama 7 tahun dia selalu mengambilkan air wudhu’ untuk beliau. Dia pernah berkisah, Suatu hari, Rasulullah saw berkata kepadaku., “Wahai Robi’ah, engkau telah berkhidmat kepadaku selama 7 tahun. Tidakkah engkau ingin meminta sesuatu dariku?”
Aku menjawab, “Wahai Rasulullah, berilah aku waktu untuk berpikir.”
Keesokan harinya, ketika aku masuk ke rumah Rasulullah, beliau berkata, “Wahai Robi’ah, sebutkan permintaanmu!”
Kemudian aku berkata, “Mintalah kepada Allah agar memasukkan aku kedalam surga bersamamu.” Rasul bertanya, “Siapa yang mengajarimu?”
Aku menjawab, “Wahai Rasulullah, tidak ada seorang pun yang mengajariku. Tapi aku berpikir, jika aku meminta harta maka harta itu akan habis. Jika aku meminta umur yang panjang dan meminta banyak anak maka akhir dari semua itu adalah kematian.”
Kemudian Rasulullah menundukkan kepalanya sesaat dan bersabda, “Aku akan melakukan apa yang kau minta, (tapi) bantulah aku (untuk mewujudkan keinginanmu ini) dengan banyak bersujud.”
Imam Ja’far As-Shodiq pernah mengkisahkan, Ada seorang yang datang kepada Rasulullah dan berkata, “Wahai Rasulullah, dosaku terlalu banyak dan amalku begitu sedikit.”
Rasulullah menjawab, “Perbanyaklah sujud, karena itu dapat menggugurkan dosa seperti angin menggugurkan daun di pepohonan.”
*bisa juga dibaca di sini