Alkisah, hidup suami istri yang shalih dan rajin beribadah kepada Allah Swt. Hingga suatu ketika mereka berdua dilanda kelaparan dan tidak bisa makan apa-apa, sebab bahan-bahan yang dimilikinya semuanya habis. Akibat sangat lapar, sang suami akhirnya memutuskan untuk keluar mencari sesuatu yang bisa mengobati rasa laparnya dan bisa dimakan bersama istrinya. Ketika sang suami pergi keluar, sang istri yang berada di rumah memanjatkan doa kepada Allah Swt di tengah kelaparan, “Ya Allah, limpahkanlah rezeki-Mu kepada kami apa yang cukup untuk menjadi adonan kami dan roti kami.”
Allah Swt kemudian mengabulkan doa wanita yang memohon kepada-Nya itu. Atas kehendak dan kekuasaan-Nya, tempat adonan roti yang asalnya kosong menjadi penuh dengan adonan. Gilingan yang asalnya tidak beroprasi, karena tidak ada yang digiling, tiba-tiba juga beroprasi dengan menggiling biji-bijian. Terdapat juga banyak daging yang berada di atas tungku.
Ketika sang suami pulang, ia kaget dan terheran-heran. Karena nampan besar yang biasanya digunakan untuk mengaduk adonan roti, yang asalnya kosong menjadi penuh dengan adonan. Penggilingannya pun berputar menggiling biji-bijian. Sedangkan di atas tungku, terdapat banyak daging yang siap untuk di masak dan dijadikan lauk.
Melihat semua itu, sang suami kemudian bertanya kepada istrinya, “dari mana ini semua wahai istriku?” Sang istri kemudian menjawab, “ini adalah rezeki dari Allah Swt” Mereka kemudian berucap rasa syukur kepada Allah Swt. Setelah itu, sang suami menyapu remahan biji-bijian yang ada di sekelilingnya. Padahal jika sang suami membiarkannya, penggilingan tersebut akan berputar dan menggiling sampai hari kiamat. Sebagaimana dijelaskan oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya, bahwasanya ketika menceritakan kisah tersebut Rasulullah Saw berkata; “seandainya jika dia membiarkannya, niscaya penggilingan itu akan berputar dan menggiling hingga hari kiamat kelak.”
Orang-orang shalih dan mereka yang benar-benar bertaqwa, mempunyai keistimewaan tersendiri di sisi Allah Swt. Allah Swt memberikan karomah kepada mereka, sehingga mempunyai suatu hal yang berbeda dengan manusia lainnya. Dan kadang karamah yang dimiliki oleh seorang yang shalih, juga tidak nampak dan hanya orang-orang tertentu saja yang mengetahuinya.
Kisah suami istri tersebut, juga menunjukkan bahwa Allah Swt dalam melihat para hamba-Nya bukanlah dari derajat sosial yang dimilikinya atau jabatannya, apalagi kekayaannya. Tetapi melalui iman dan ketaqwaannya kepada Sang Pencipta, yang mana iman dan taqwa tersebut diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebab di hadapan Allah Swt, semua manusia sama. Hanya iman dan taqwa lah yang membedakan di hadapan-Nya. Maka dari itu, Allah Swt mendengarkan bahkan mengabulkan doa orang-orang yang selalu bermunajat kepada-Nya.
Sedangkan bagi orang-orang yang tidak percaya dengan kisah-kisah para orang shalih tersebut, bisa jadi mereka lupa bahwa Allah Swt adalah maha pemberi rezeki atas para hamba-Nya. Termasuk kepada mereka yang tidak percaya dengan kebesaran dan kekuasaan-Nya.
Melalui doa dan memohon kepada Allah Swt, akhirnya suami istri yang kelaparan bisa mendapatkan rezeki yang tidak disangka-sangka hingga membuat rasa laparnya hilang, bahkan kebutuhan hidupnya tercukupi. Hal ini menunjukkan begitu pentingnya sebuah doa, apalagi doa seorang hamba Allah yang shalih dan rajin beribadah. Oleh karena itulah, jangan lupa untuk selalu memohon kepada sang maha pemberi rezeki sebagaimana firman-Nya dalam surah Ghafir ayat 60;
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗ
“Dan Tuhanmu berfirman; berdo’alah kepada-Ku, niscaya Aku perkenankan bagimu.”
Akhirul kalam, sebab orang-orang yang tidak mau berdoa adalah orang-orang yang sombong.