Kini di Arab Saudi, Laki-Laki dan Perempuan Tak Dipisah Saat Makan di Restoran

Kini di Arab Saudi, Laki-Laki dan Perempuan Tak Dipisah Saat Makan di Restoran

Arab Saudi mulai berbenah, tidak lagi ribet jika harus ke restoran

Kini di Arab Saudi, Laki-Laki dan Perempuan Tak Dipisah Saat Makan di Restoran
Arab Saudi mengeluarkan UU tentang diperbolehkannya laki-laki dan perempuan makan di tempat yang sama

Undang-undang baru di Arab Saudi mendesak restoran untuk menghapus pemisahan di pintu masuk dan pengaturan tempat duduk terpisah. Namun banyak restoran sudah mulai menerapkannya akan tetapi ada pula yang keras menolak. Apalagi, selama ini Arab Saudi memiliki kebijakan ketat untuk tidak mengizinkan perempuan untuk makan di restoran tanpa mahram (wali pria).

Undang-undang ini sebagai hasil dari reformasi untuk membuat hidup lebih mudah bagi warga Arab. Naif Al-Otaibi, dari Kementerian Urusan Kota dan Pedesaan Saudi Arabia mengatakan, pemisahan gender sekarang menjadi pilihan bagi Arab jika ingin dianggap lebih terbuka.

“Itu opsional. Kami tidak menentukan jumlah titik masuk, sehingga investor bebas untuk memiliki beberapa titik masuk dan memisahkan (pria dari perempuan) di restoran mereka,” tuturnya di ArabNews.

Banyak restoran dan kafe di Arab Saudi, termasuk rantai kopi Amerika Starbucks, biasanya memiliki bagian terpisah untuk keluarga (wanita sendiri atau ditemani oleh pria) dan pria. AlShaya Group, operator Starbucks, The Cheesecake Factory dan PF Chang mengatakan akan mengakhiri pemisahan gender di toko-toko dan tempat makan yang dibuka sebelum aturan baru diberlakukan.

“Kami di Alshaya berencana mengubah desain toko lama mengikuti hukum desegregasi yang baru, tetapi itu akan berlangsung selama dua tahun ke depan,” kata perusahaan tersebut.

Sementara itu seorang karyawan di salah satu gerai Starbucks mengatakan bahwa mereka akan mengeluarkan dinding yang memisahkan area maupun titik masuk yang memisahkan antara pria dan wanita. Namun kebijakan ini belum diterima sepenuhnya oleh sebagian warga Saudi Arabia.

Abdul Aziz Al-Qahtani, pemilik Bicicleta Coffee Shop di Riyadh, mengatakan bahwa sejak membuka cabang baru di ibukota U Walk, hanya diperlukan satu konter kasir.

“Kami memiliki pelanggan yang datang dan meminta bagian yang terpisah, tetapi kami harus mengikuti  perkembangan,” katanya.  Ia menambahkan,  perubahan undang-undang ini telah mengurangi biaya  produksi di berbagai level di industri di Arab.

“Sekarang kami tidak perlu dua kasir untuk melayani bagian keluarga dan bagian pria. Kami juga tidak harus memiliki ruang besar lagi untuk dapat membaginya menjadi dua bagian,”tutupnya.