Kiamat sudah pasti terjadi. Tapi sayangnya tidak ada yang tahu kapan kepastiannya. Hanya Allah SWT yang mengetahui waktu pasti kiamat. Bahkan Rasulullah sendiri tidak diberi tahu. Rasulullah dalam banyak hadis sudah menjelaskan tanda-tanda kiamat, baik tanda kecil ataupun besa. Tapi yang penting diketahui, kiamat tidak akan terjadi selama masih ada orang yang menyebut nama Allah.
Rasulullah SAW bersabda:
لا تقوم الساعة على أحد يقول: الله الله
Artinya:
“Kiamat tidak akan terjadi selama masih ada orang yang menyebut nama Allah” (HR: Al-Tirmidzi)
Selama masih ada orang yang menyebut nama Allah atau dzikir, masih ada orang shalat, haji, sedekah, dan melakukan amal ibadah lainnya, kita tidak perlu khawatir tentang kiamat. Yang perlu diperhatikan bukan memikirkan kapan terjadinya kiamat, tetapi mempersiapkan bekal ibadah sebanyak-banyaknya, supaya memiliki modal bertemu Allah SWT di akhirat kelak.
Selain ibadah wajib, bekal itu juga bisa disiapkan dengan cara memperbanyak dzikir. Rasulullah SAW sangat menganjurkan kita untuk selalu dzikir dan ingat kepada Allah, baik dalam kondisi susah ataupun senang. Dalam al-Qur’an surat al-Ahdzab ayat 41, Allah SWT berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا
Artinya:
“Wahai orang-orang beriman ingatlah kepada Allah dengan menyebut (nama-Nya) sebanyak-banyaknya” (QS: Al-Ahdzab ayat 41)
Dzikir boleh dibaca kapanpun dan di mana pun. Memang ada waktu-waktu tertentu untuk dzikir, seperti setelah shalat, tapi bukan berate selain waktu tertentu itu tidak boleh dzikir. Kita boleh dzikir kapanpun. Bacaan dzikir pun macam-macam, ada yang panjang dan ada pula yang pendek. Amalkan sesuai dengan kemampuan kita. Minimal dzikir kita usahakan membiasakan melafalkan “Allah” dalam hati kita.