Manusia terbagi menjadi tiga tipe ketika dihadapkan pada sebuah hidayah atau ajakan untuk mengikuti kebenaran. Apa saja tiga tipe tersebut?
1. Tipe yang secara tegas dan terang-terangan menolak hidayah. Mereka telah menutup seluruh pintu hidayah didalam hatinya.
وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَىٰ عَلَى اللَّهِ كَذِبًا أَوْ كَذَّبَ بِالْحَقِّ لَمَّا جَاءَهُ ۚ أَلَيْسَ فِي جَهَنَّمَ مَثْوًى لِلْكَافِرِينَ
“Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah atau mendustakan yang hak tatkala yang hak itu datang kepadanya? Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang kafir?” (QS.al-Ankabut:68)
2. Tipe yang gigih, tekun serta ikhlas dalam melakukan sesuatu. Mereka lah yang akan sampai pada kebenaran.
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.” (QS.al-Ankabut:59)
3. Tipe ketiga ini lebih tinggi dari tipe kedua. Mereka tidak pernah jauh dari kebenaran sehingga perlu didekatkan. Mereka tak pernah terpisah darinya sehingga perlu disambung kembali. Karena tipe ini selalu bersama kebenaran selamanya.
وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
“Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS.al-Ankabut:59)
Dari rangkaian ayat diatas, kita dapat temukan bahwa posisi al-muhsinin (orang-orang yang berbuat baik) lebih tinggi dari al-mujahidin (orang-orang yang berjihad.
Karena al-muhsinin selain berjihad untuk keselamatan diri sendiri, mereka selalu mendahulukan orang lain, berbuat baik kepada selainnya dan berusaha untuk membantu sesama
*Bisa juga dibaca di sini