Banyak orang yang menganggap sesuatu yang berharga adalah hal-hal yang kasat mata, seperti harta, kekayaan dan sebagainya. Namun mereka tak sadar bahwa masih banyak sesuatu yang lebih berharga dari itu semua, salah satunya adalah Ar-Rusyd (bimbingan dari Allah swt).
Ketika ashabul kahfi pergi ke gua untuk bersembunyi dari kejaran penguasa dzalim, mereka tidak meminta pertolongan atau kemenangan dari Allah. Mereka hanya berkata,
إِذْ أَوَى الْفِتْيَةُ إِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوا رَبَّنَا آتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَداً
(Ingatlah) ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa, “Ya Tuhan kami. Berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami.” (QS.al-Kahf:10)
Ya, yang mereka minta hanyalah petunjuk dan bimbingan dari Allah swt.
Seperti juga para jin ketika mendengar ayat-ayat Al-Qur’an untuk pertama kalinya, mereka pun berkomentar tentang bacaan tersebut.
إِنَّا سَمِعْنَا قُرْآناً عَجَباً – يَهْدِي إِلَى الرُّشْدِ فَآمَنَّا بِهِ
Para jin berkata, “Kami telah mendengarkan bacaan yang menakjubkan (al-Quran), (yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya.” (QS.al-Jinn:1-2)
Ya, para jin beriman kepada Al-Qur’an karena membimbing mereka ke jalan yang benar.
Ar-rusyd (bimbingan dari Allah) adalah petunjuk untuk melihat hakikat kehidupan yang sebenarnya. Ia adalah cahaya yang membimbing kita ke jalan yang benar.
Jika Allah teleh memberi petunjuk dan bimbingan kepada kita maka kita telah mendapatkan kebaikan yang sangat berharga. Langkah kaki kita akan penuh dengan keberkahan, karena itu Allah selalu mengajari kita untuk berdoa,
وَقُلْ عَسَى أَن يَهْدِيَنِ رَبِّي لِأَقْرَبَ مِنْ هَذَا رَشَداً
Dan katakanlah, “Mudah-mudahan Tuhan-ku akan memberiku petunjuk kepadaku agar aku yang lebih dekat (kebenarannya) daripada ini.” (QS.al-Kahfi:24)
Dengan bimbingan dari Allah, segala sesuatu akan menjadi mudah. Banyak penghalang yang akan tersingkirkan dan kita akan mendapatkan hasil yang lebih besar. Karena itu ketika Nabi Musa as bertemu dengan Nabi Khidir as, beliau tidak meminta apa-apa kecuali hanya satu hal, yaitu,
قَالَ لَهُ مُوسَى هَلْ أَتَّبِعُكَ عَلَى أَن تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْداً
Musa berkata kepadanya, “Bolehkah aku mengikutimu agar engkau mengajarkan kepadaku (ilmu yang benar) yang telah diajarkan kepadamu (untuk menjadi) petunjuk?” (QS.al-Kahf:66)
Semoga kita tidak pernah terlepas dari bimbingan serta petunjuk dari Allah swt.
*bisa juga dibaca di sini