Kasih Sayang Islam yang Menjadikannya Abadi

Kasih Sayang Islam yang Menjadikannya Abadi

Kasih Sayang Islam yang Menjadikannya Abadi
Ilustrasi: Alvin/Islamidotco

Islam adalah agama yang membawa misi kasih sayang (rahmat). Allah berfirman dalam Qs. al-Anbiya’ ayat 107:

وما أرسلناك إلا رحمة للعالمين

“Kami tidak mengutusmu kecuali sebagai rahmat bagi alam semesta”

Secara tegas ayat di atas menunjukkan bahwa rahmat (kasih sayang) itu tidak terbatas bagi orang-orang yang beriman saja, melainkan juga mencakup seluruh makhluk-Nya, baik yang beriman maupun tidak.

Rahmat (kasih sayang) dalam perspektif ajaran Islam adalah kebebasan dan kelapangan untuk menentukan pilihan. Manusia bebas memeluk dan mengamalkan agamanya masing-masing. Sedangkan umat Islam tidak dibenarkan berucap atau berbuat untuk mengganggu, menyakiti, merusak, atau menghalangi non muslim untuk melaksanakan ibadah, karena semua itu berlawanan dengan rasa kasih sayang. Apalagi memaksa mereka untuk memeluk Islam. Tidak ada paksaan dalam agama.

Mengucapkan atau melakukan apa yang bertentangan dengan rasa kasih sayang (rahmat) berarti menisbatkan keburukan kepada agama Islam yang dianutnya. Padahal telah jelas dalam ayat di atas, bahwa risalah kenabian itu tiada lain untuk menebarkan rasa kasih sayang kepada alam semesta. Puncak yang hendak dicapai adalah rasa kasih sayang, karena nabi kita membawa misi rahmat, sehingga para pengikutnya tidak boleh tidak harus juga menebarkan rasa kasih sayang. Menebarkan kasih sayang Allah kepada semua makluk-Nya.

Kasih sayang kepada makhluk-Nya itu menandakan kelembutan hati, sedangkan kelembutan hati itu pertanda keimanan. Sehingga siapa yang tidak memiliki kelembutan hati, maka ia tidaklah beriman. Siapa yang tidak beriman maka celakalah dia.

Sayangilah orang yang tidak tahu dengan ilmumu. Sayangilah orang yang hina dengan kemuliaanmu. Sayangilah orang miskin dengan harta kekayaanmu. Sayangilah para pendurhaka itu dengan doa-doamu. Dan sayangilah hewan dan tetumbuhan itu dengan kelembutanmu. Sesungguhnya manusia yang dekat kepada rahmat Allah adalah manusia yang paling menyayangi makhluk-Nya. Mereka adalah manusia yang dosa-dosanya diampuni dan kesalahan-kesalahannya dihapuskan oleh Allah.