Ketika Perempuan Dilamar, Apa yang Harus Dilakukan?

Melamar adalah salah satu proses menempuh kesempurnaan agama, yaitu pernikahan. Biasanya, para laki-laki menggunakan memontum lamaran ini menjadi salah satu bentuk keseriusan dan tanggung jawab untuk membina rumah tangga bersama.

Terkadang lamaran ini diajukan dari seorang laki-laki kepada perempuan yang baru dikenalnya, karena dijodohkan atau lain hal, atau yang sudah dikenalnya lama.

Imam al-Ghazali dalam kitab Adab fid Din menjelaskan enam hal yang harus dilakukan oleh perempuan yang tengah dilamar seorang laki-laki, baik yang telah lama dikenalnya, maupun baru dikenalnya.

Pertama, meminta salah seorang keluarganya yang bisa dipercaya untuk menanyakan mazhab pria pelamar, agama, aqidah, nama baik, dan ketepatan janjinya.

Kedua, kerabat dan lingkungannya juga selayaknya tidak luput dari pengetahuan sang perempuan.

Ketiga, mengamati kedisiplinan dan ketekunan si pelamar dalam melaksanakan shalat, khususnya shalat lima waktu dan shalat berjamaah.

Keempat, perempuan juga harus memastikan usaha dan sumber penghasilan pelamar, apakah usaha yang dijalankan memang benar-benar usaha yang halal atau tidak.

Kelima, lebih mengutamakan agamanya daripada hartanya, selain itu, perempuan tersebut juga harus lebih mengutamakan perjalanan hidup sang pelamar daripada omongan orang mengenai pribadi si pelamar.

Keenam, berusaha untuk bersikap qana’ah. Sifat qanaah ini tidak hanya perlu dimiliki oleh perempuan saja, tapi juga harus dimiliki oleh laku-laki, si pelamar. Tujuannya, selain menambah kemesraan dan rasa cinta keduanya, qana’ah juga penting untuk mengusir rasa takut si  lelaki ketika akan melamar perempuan.

Wallahu A’lam.