Musibah kebakaran adalah salah satu musibah yang perlu diwaspadai. Musibah kebakaran dapat mengakibatkan korban jiwa dan kerugian besar meski hanya menimpa wilayah yang tidak begitu luas. Bagaimana anjuran Islam saat melihat kebakaran besar? Bacaan apa saja yang sebaiknya dibaca saat melihat kebakaran besar? Simak penjelasannya di bawah ini.
Dalam salah satu hadis dhaif namun memiliki banyak hadis penguat dinyatakan:
إذا رأيتم الحريقَ فكبروا فإن التكبيرَ يطفئُه
Ketika kalian melihat kebakaran besar, maka bertakbirlah. Sesungguhnya takbir dapat memadamkannya
Dalam redaksi lain:
إذا رأيتم الحريقَ فكبروا فإنه يُطْفِئُ النارَ
Ketika kalian melihat kebakaran besar, maka bertakbirlah. Sesungguhnya takbir dapat memadamkan api.
Imam al-Munawi dalam Kitab Faidul Qadir syarah Jami’us Shaghir, tatkala menguraikan hadis di atas menerangkan, saat melihat kebakaran hendaknya mengucapkan takbir berulang-ulang. Selain itu, cara mengucapkannya adalah dengan membacanya dengan keras, ikhlas, niat melaksanakan perintah Allah dan menghadirkan dalam hati tentang keagungan kekuasaan Allah ta’ala.
Lalu adakah rahasia tertentu mengapa takbir dipilih sebagai bacaan untuk memadamkan kobaran api? Ya, api dan setan memiliki karakter yang sama. Sama-sama dari api, sama-sama menyasar arah atas, dan sama-sama menimbulkan kerusakan. Takbir akan berpengaruh pada keduanya. Sebab takbir menunjukkan keagungan kekuasaan Allah yang tidak tertandingi oleh apapun. Sehingga akan dapat memadamkan api.
Selain itu dapat ditambahkan bacaan hasbunallah wani’mal wakil. Hal ini dinyatakan oleh Imam al-Munawi tatkala menerangkan anjuran membaca takbir saat melihat kebakaran besar. Bacaan-bacaan yang dianjurkan dibaca saat melihat kebakaran besar antara lain: takbir, basmallah, hauqolah dan hasbunallah wani’mal wakil.
Hasbunallah wani’mal wakil sendiri memiliki latar belakang sejarah sebagai bacaan terakhir Nabi Ibrahim tatkala dilempar ke kobaran api. Nabi Muhammad dalam hadis yang disahihkan oleh Imam Bukhari bersabda:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كَانَ آخِرَ قَوْلِ إِبْرَاهِيمَ حِينَ أُلْقِىَ فِى النَّارِ حَسْبِىَ اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
Diriwayatkan dari Ibn Abbas ia berkata, “Ucapan terakhir Nabi Ibrahim saat dilempar ke api adalah hasbiyallah wani’mal wakil.”
Hasbunallah wani’mal wakil maknanya cukuplah Allah bagi kami dan ia sebaik-baiknya wakil. Kalimat ini menunjukkan keyakinan Nabi Ibrahim tatkala dibakar. Bahwa Allah telah menjadi segala-galanya baginya. Dengan seizin Allah, api tidak mampu membakar diri Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim masih utuh setelah padamnya api. Dan ini menjadi tanda-tanda kenabian atau mu’jizat bagi Nabi Ibrahim. Wallahu a’lam.