Terkadang manusia sering mengeluh. Ada yang bilang, “Allah tak adil, yang kaya makin kaya, yang miskin tetap saja miskin selamanya”. Ungkapan ini sering dilontarkan sebagai bentuk kekesalan atas kekurangan yang ada pada diri manusia, terutama segala hal yang berkaitan dengan ekonomi. Seharusnya kita tidak boleh berburuk-sangka kepada Allah, karena pada hakikatnya, manusia sudah diberikan anggota tubuh yang lengkap, begitu juga akal-pikiran, dan kesehatan sebagai modal mencari kebutuhan sehari-hari.
Sebenarnya, manusia akan naik pangkat dan derajatnya di hadapan Allah bila mereka kuat dalam menghadapi segala ujian dan cobaan dalam kehidupan ini. Ali bin Abi Thalib pernah berkata:
الله يختبر عباده بأنواع الشدائد ، ويتعبدهم بأنواع المجاهد ، ويبتليهم بضروب المكاره إخراجاً للتكبر من قلوبهم ، وإسكاناً للتذلل في نفوسهم . وليجعل ذلك أبواباً فتحاً إلى فضله ، وأسباباً ذللاً لعفوه
“Allah akan menguji hamba-hamba-Nya dengan berbagai macam ujian berat, juga mencatat segala usaha sebagai bentuk ibadah dan mengujinya dengan berbagai macam cobaan. Tujuannya adalah agar manusia tak memiliki hati yang sombong, selalu rendah hati, juga sebagai kunci mendapatkankan anugerahnya dan membuka pintu pengampunan-Nya.
Bila manusia memahami segala cobaan hidup yang ia rasakan merupakan proses pendewasaan diri agar selalu menjadi pribadi yang baik maka ia akan selalu berusaha dan berdoa serta selalu positif-thinking kepada-Nya.