Meyakini keberadaan Malaikat bagian dari rukun iman. Seluruh Muslim mesti beriman kepadanya. Maksud beriman di sini adalah meyakini dan membenarkan keberadaan Malaikat sebagai makhluk yang selalu mentaati perintah Tuhan. Syariat tidak menuntut kita untuk mengetahui Malaikat secara rinci dan mendalam. Sebab, Malaikat bukan makhluk nyata yang mudah dilihat dan ditemui. Penjelasan tentang Malaikat hanya bisa ditemukan dalam al-Qur’an dan hadis.
Menurut Pakar Tafsir Indonesia, Prof. Quraish Shihab, kita cukup meyakini bahwa Malaikat adalah makhluk gaib yang tidak dapat diketahui hakikat secara rinci dan juga jumlahnya, namun harus percaya pada keberadaannya. Kita mesti percaya Malaikat itu ada. Mereka bukan ilusi, bukan fiksi, dan tidak menyatu dalam diri manusia atau jin. Kemudian kita juga harus percaya bahwa Malaikat adalah makhluk Tuhan yang paling taat dan selalu setia menjalankan tugas yang diperintahkan Tuhan, tetapi bagaimana bentuk fisik, cara mereka menjalankan tugas, kita tidak dituntut untuk mengetahuinya, karena memang perihal itu di luar nalar manusia.
Mengapa kita harus beriman kepada Malaikat? Ada beberapa jawaban dari pertanyaan ini: Pertama, Malaikat, khususnya Malaikat Jibril adalah makhluk yang diutus untuk menyampaikan wahyu kepada Nabi Muhammad. Allah tidak langsung menurunkan wahyu kepada Nabi Muhammad melainkan melalui perantara Malaikat Jibril.
Kalau kita tidak meyakini keberadaan Malaikat, dampaknya adalah secara tidak langsung kita juga tidak meyakini kebenaran wahyu yang diterima Nabi Muhammad SAW. Kalau tidak meyakini kebanaran wahyu, secara tidak langsung kita juga tidak meyakini kenabian Nabi Muhammad. Makanya, iman kepada Malaikat diposisikan kedua setelah Iman kepada Allah, karena malaikat yang ditugaskan Allah untuk menyampaikan wahyu kepada para Nabi. Melalui wahyu itu dijelaskan kebenaran Nabi Muhammad, kebenaran kitab suci, dan kebenaran hari akhir. Tanpa adanya wahyu, manusia tidak akan mungkin mengetahui urusan ghaib yang di luar jangkauan penalaran manusia.
Kedua, meyakini keberadaan Malaikat menumbuhkan keyakinan kepada Allah SWT. Dia Maha Kuasa, Maha Pencipta, dan Maha Kaya. Tidak ada yang mampu menciptakan alam raya, malaikat, manusia, binatang, dan tumbuhan melainkan Allah SWT. Adanya Malaikat membuat manusia bertambah yakin bahwa Allah Maha Segalanya dan patut disembah. Bila malaikat saja taat kepada Allah SWT, sudah semestinya manusia juga taat kepada Allah SWT dan tidak menyekutukannya.
Ketiga, malaikat diberi tugas untuk mengawasi dan menjaga manusia. Hal ini bukan berati Allah tidak mampu mengawasi sendirian. Jelas, Allah sangat mampu untuk melakukan itu dan mengetahui apapun yang dilakukan manusia. Malaikat memiliki tugas masing-masing, berbeda antara satu sama lainnya.
Malaikat Jibril misalnya, bertugas untuk menyampaikan wahyu; Malaikat Mikail mengatur cuaca: hujan, panas, dan lain-lain; Malaikat Israfil, meniup sangsakala untuk menghidupkan manusia setelah kematian; Malaikat Malik, menjaga neraka; Malaikat Ridwan, menjaga surga; Malaikat Izrail, mencabut nyawa manusia; Malaikat Raqib dan Atid, pencatat amal baik dan buruk; Munkar dan Nankir, menanya ruh di alam kubur; dan lain-lain. Dengan memahami tugas para malaikat ini, semoga membuat kita sadar bahwa hidup ini selalu diawasi dan dijaga Allah SWT dan para Malaikatnya. Kalau kita sudah merasa diawasi, harapannya, hidup kita semakin baik dan semakin taat kepada Allah SWT.