Pada dasarnya, selain para Nabi dan Rasul seringkali melakukan kesalahan dan kekhilafan, baik yang disengaja ataupun tidak. Namun sebaik-baiknya manusia adalah yang mau bertaubat untuk memperbaiki amal perbuatannya.
Abu al-Lais as-Samarkandi dalam Tanbih al-Ghafilin mengungkapkan kesalahan iblis yang tak diterima taubatnya oleh Allah dikarenakan beberapa hal.
ﻭﺇﺑﻠﻴﺲ ﻟﻌﻨﻪ اﻟﻠﻪ ﻟﻢ ﻳﻘﺮ ﻋﻠﻰ ﻧﻔﺴﻪ، ﻭﻟﻢ ﻳﻨﺪﻡ ﻋﻠﻴﻪ، ﻭﻟﻢ ﻳﻠﻢ ﻧﻔﺴﻪ، ﻭﻟﻢ ﻳﺴﺮﻉ ﻓﻲ اﻟﺘﻮﺑﺔ، ﻭﻗﻨﻂ ﻣﻦ ﺭﺣﻤﺔ اﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ
Pertama, Iblis Laknatullah tidak mau mengakui kesalahannya. Kedua, ia tak menyesali dosa-dosanya. Ketiga, tak segera bertaubat. Keempat, ia putus asa dari Rahmat Allah.
Itu hal-hal yang menyebabkan Iblis dilaknat oleh Allah dan diancam dengan siksaan yang sangat pedih. Dari sini ia berusaha menggoda manusia agar tersesat jalannya sehingga kelak menjadi temannya di Neraka. Sungguh beruntung orang yang mampu menolak bisikan darinya dengan berbekal ilmu Agama yang mencukupi dan amalan yang didasari keikhlasan dari dasar lubuk hati.