Hizbut Tahrir adalah organisasi politik yang sudah dilarang di banyak negara, termasuk Indonesia. Beberapa hari ini mulai menampakkan diri lagi di medsos dengan menggaungkan kembali ide mereka, Khilafah.
Hadis yang dijadikan dalil sebagai kabar gembira atau gagasan mereka masih tidak lepas dari perdebatan antara kategori hasan maupun dhaif. Mereka lupa hadis yang lebih kuat secara petunjuk lebih menekankan kejayaan Islam bukan dari sistem, namun pembentukan pribadi generasi.
Mari perhatikan hadis dalam sabda Rasulullah shalallahu alaihi wasallam berikut:
ﺻﻼﺡ ﺃﻭﻝ ﻫﺬﻩ اﻷﻣﺔ ﺑﺎﻟﺰﻫﺪ ﻭاﻟﻴﻘﻴﻦ، ﻭﻳﻬﻠﻚ ﺁﺧﺮﻫﺎ ﺑﺎﻟﺒﺨﻞ ﻭاﻷﻣﻞ
“Kejayaan generasi awal umat ini adalah karena Zuhud (tidak cinta dunia) dan keyakinan yang kuat. Dan kehancuran generasi akhir umat ini adalah karena pelit dan angan-angan belaka” (HR Ahmad dalam Az- Zuhd dan Thabrani dalam Mu’jam Ausath [bagi anggota Hizbut Tahrir silahkan baca kitab Silsilah Ahadits Shahihah 7/1253])
Ringkasan hadis ini ada dua:
Pertama, Nabi sukses membangun pribadi-pribadi yang unggul dan berkualitas di masa Sahabat, terus berlanjut Tabiin dan masa Salaf sehingga pernah tercatat memiliki masa keemasan.
Kedua, jika kita menilai hari ini dianggap mengalami kemunduran maka dalam hadis di atas bukanlah karena tidak menerapkan Khilafah. Lagi-lagi karena kita tidak mendidik generasi ini dengan cara yang ditempuh oleh Nabi dalam mendidik para Sahabat.
Sudah berapa masjid yang didirikan oleh Hizbut Tahrir? Berapa lembaga pendidikan yang dibangun oleh Hizbut Tahrir? Tiba-tiba berharap ada negara yang menyerahkan kekuasaan kepada Hizbut Tahrir?