Al-Quran merupakan kitab suci yang mempunyai tingkat sakralitas tinggi. Sebagai kalam dan wahyu dari Allah Swt, pastilah tidak ada keraguan di dalamnya. Al-Quran juga menjadi kitab terakhir yang merupakan sumber utama ajaran Islam serta pedoman bagi seluruh umat Muslim.
Pedoman tersebut bukan hanya petunjuk tentang hubungan manusia dengan Allah Sang Pencipta, melainkan juga tentang hubungan sesama manusia, hingga manusia dengan seluruh yang ada di sekitarnya, mulai dari flora hingga fauna.
Dalam sejarah perjalanan ajaran Islam, terdapat begitu banyak fenomena spektakular yang mengejutkan banyak pihak. Salah satunya adalah fenomena turunnya wahyu Allah Swt. berupa Al-Quran, yang menjadi sumber keteguhan hati Nabi Muhammad Saw yang saat itu sedang dalam kebingungan.
Lalu, kapan awal mulanya Al-Quran diturunkan (nuzulul quran)?
Menurut Abdul Wadud Al-Hanif dalam bukunya yang berjudul Nuzulul Quran wal Inayah bihi fi Ahdin Nabi, terdapat tiga ayat yang mengandung informasi mengenai kapan turunya Al-Quran.
Ayat pertama yang menyatakan informasi tersebut terdapat pada surat Al-Baqarah ayat 185:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)”
Menurut Abu Jafar Ath-Thabari (w: 310 h) dalam kitab Jamiul Bayan fi Ta’wilil Quran, beliau menyebutkan bahwa Al-Quran diturunkan dari Lauhul Mahfuzh ke langit dunia pada bulan Ramadhan tepatnya pada malam lailatul qadr.
Informasi lain tentang kapan diturunkannya Al-Quran terdapat pada surat Ad-Dukhan ayat 3.
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ ۚ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ
“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.”
Masih menurut Abu Jafar Ath-Thabari (w: 310 h) dalam kitab yang sama, beliau menyebutkan bahwa Al-Quran diturunkan pada lailah mubarakah (malam yang berkah). Malam yang dimaksud dalam kalimat tersebut adalah lailatul qadr.
Apabila demikian, maka kedua ayat di atas adalah sesuai dengan awal surat Al-Qadr yang menyatakan bahwa Al-Quran turun pada lailatul qadr yang secara harafiahnya berarti malam seribu bulan dan bisa kita sebut dengan malam kemuliaan.
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.”
Lalu, kapan tanggal turunnya Al-Quran? Untuk masalah ini, Ulama masih bersilang pendapat. Imam Ibnu Ishaq (w: 85 h) berpendapat bahwa Nuzulul Quran jatuh pada tanggal 17 bulan Ramadhan. Pendapat ini berdasarkan pada surat Al-Anfal ayat 41:
وَاعْلَمُوا أَنَّمَا غَنِمْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَأَنَّ لِلَّهِ خُمُسَهُ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ إِنْ كُنْتُمْ آمَنْتُمْ بِاللَّهِ وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ ۗ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnussabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Imam Ath-Thabari (w: 310 h) menyatakan bahwa hari Furqan, hari bertemunya dua pasukan, adalah hari perang Badar pada tahun 2 Hijriah. Adapun Ibnu Abbas (w: 78 h) , Al-Quran turun pada malam ke-24 dari bulan Ramadhan.
عن ابن عباس قال: أنزل القرآن جملةً من الذكر في ليلة أربع وعشرين من رمضان، فجُعل في بيت العزَّة – قال أبو كريب: حدثنا أبو بكر، وقال ذلك السدي.
“Ibnu Abbas berkata: Al-Quran diturunkan secara keseluruhan pada malam ke-24 dari Ramadhan dari baitil izzah.”
Pendapat Ibnu Abbas (w: 78 h) diatas sesuai dengan hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Watsilah bin Al-Asqa:
عَنْ وَاثِلَةَ -يَعْنِي ابْنَ الْأَسْقَعِ-أَنَّ رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: “أُنْزِلَتْ صُحُف إِبْرَاهِيمَ فِي أَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ. وَأَنْزِلَتِ التَّوْرَاةُ لسِتٍّ مَضَين مِنْ رَمَضَانَ، وَالْإِنْجِيلُ لِثَلَاثَ عَشَرَةَ خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ وَأَنْزَلَ اللَّهُ الْقُرْآنَ لِأَرْبَعٍ وَعِشْرِينَ خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ”
“Dari Watsilah bin Al-Asqa sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda: Lembaran-lembaran Ibrahim diturunkan pada awal malam bulan Ramadhan dan Taurat diturunkan setelah 6 Ramadhan berlalu dan Injil diturunkan setelah 13 Ramadhan berlalu dan Allah menurunkan Al-Quran setelah 24 Ramadhan berlalu.”
Menurut Shafiyur Rahman Al-Mubarakfuri (w: 1427 h) dalam kitab Ar-Rahiqul Makhtum, ayat pertama turun pada hari senin, malam ke-21 bulan Ramadhan saat Nabi Muhammad Saw berumur 40 tahun.
Hari senin pada tahun itu adalah tanggal 7, 14, 21 dan 28. Dalam beberapa riwayat shahih, Lailatul Qadr jatuh pada malam-malam ganjil sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibunda Aisyah Ra (w: 58 h):
عَنْ عَائِشَةَ ـ رضى الله عنها ـ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ “ تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ ”
“Dari Aisyah Ra. sesungguhnya Rasulullah Saw. bersabda “carilah Lailatul Qadr di sepuluh malam ganjil terakhir bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari)
Hingga saat ini, tanggal pasti kapan diturunkannya Al-Quran masih menjadi perdebatan, bahkan proses turunnya pun masih terdapat silang pendapat apakah Al-Quran turun secara keseluruhan dalam satu waktu ataukah secara berangsur-angsur.
Meskipun begitu, sudah terdapat kesepakatan bahwa Al-Quran diturunkan pada Lailatul Qadr. Mayoritas Muslim memang merayakan 17 Ramadhan sebagai Nuzulul Quran, meskipun tanggal tersebut masih diperselisihkan.
Wallahu A’lam.