Jodoh Tidak Akan Ke Mana: Belajar Dari Kisah Cinta Nabi Yusuf AS Dan Zulaikha

Jodoh Tidak Akan Ke Mana: Belajar Dari Kisah Cinta Nabi Yusuf AS Dan Zulaikha

ini kisah cinta abadi, kisah Yusuf dan Zulaikha yang tak lekang masa

Jodoh Tidak Akan Ke Mana: Belajar Dari Kisah Cinta Nabi Yusuf AS Dan Zulaikha

Jodoh adalah salah satu misteri kehidupan manusia, sebagaimana mati dan rizki, hanya Allah SWT yang mengetahuinya secara pasti. Sehingga banyak sekali manusia, baik laki-laki maupun perempuan yang sering galau ketika tidak kunjung bertemu dengan jodohnya. Dan jika kita lihat selama ini, banyak juga orang yang sudah saling mencintai, menjalin sebuah hubungan bertahun-tahun akan tetapi pada akhirnya putus di tengah jalan dan gagal menikah padahal sudah saling mengikrarkan janji setia. Dan masih banyak lagi lika-liku kehidupan manusia  perihal cinta, baik itu yang penuh dengan luka, kenangan, kesedihan, kegembiraan dan lain sebagainya.

Berbicara tentang jodoh, setiap orang akan merasa galau. Apalagi ketika umurnya sudah pantas untuk menikah, dan teman-teman sebayanya sudah menemukan pasangan bahkan sudah mempunyai momongan, namun dirinya belum mendapatkan pasangan. Hal tersebut tentu wajar, karena Allah SWT menciptakan segala sesuatu yang ada di dunia ini berpasang-pasang termasuk manusia.

Akan tetapi jodoh tidak akan kemana, karena kalau memang bukan jodohnya apapun dan bagaimanapun mengusahakannya Allah SWT mempunyai caranya tersendiri untuk tidak mempertemukannya. Begitu juga sebaliknya, jika sudah menjadi jodohnya, betapa jauh jaraknya, bahkan tidak kenal sekalipun Allah SWT mempunyai caranya tersendiri untuk mempertemukannya.

Begitulah namanya jodoh, kalau tidak jodoh mau dilamar 27 kalipun, tidak akan menjadi milik kita. Dan jika memang jodoh, maka akan mendekat dengan sendirinya. Sebagaimana sebuah kisah cinta yang fenomenal dalam sejarah umat manusia yaitu antara Nabi Yusuf AS dan Zulaikha. Yusuf merupakan seorang pemuda yang dikenal sebagai sosok laki-laki yang sangat tampan, ketampanannya tersebut sangat mempesonan para wanita termasuk salah satunya adalah istri majikannya yaitu Zulaikha.

Kisah cinta antara Yusuf AS dan Zulaikha, banyak dijelaskan oleh para ahli tafsir dalam berbagai kitabnya. Salah satunya karya Imam Al-Qurthubi yaitu al-Jami’ li Ahkam Al-Qur’an, dijelaskan bahwasanya Zulaikha memuji-muji yusuf mulai dari rambutnya yang indah, wajahnya yang tampan. Zulaikha Berkata kepada Yusuf AS; “Wahai Yusuf, betapa indah rambutmu.” Yusuf menjawab; “Ia adalah yang pertama kali akan gugur dari badanku.” Zulaikha kembali berkata; “Wahai Yusuf, betapa tampan wajahmu.” Yusuf juga menjawab; “Itu akan menjadi makanan tanah, dan akan terus demikian sampai ia menelannya.” Kemudian Zulaikha terpesona dengan Yusuf As,begitu juga Yusuf As yang terpesona dengan Zulaikha. Keduanya lalu masuk rumah dan mengunci pintu. Yusuf pun mulai menanggalkan celananya, dan hampir terpedaya dengan ajakan Zulaikha.”

Namun tiba-tiba bayangan Ya’qub berdiri di rumah, menggigit jarinya sambil berkata; “Wahai Yusuf, janganlah kamu melakukannya (berbuat mesum dengannya), karena perumpamaanmu selama kamu tidak melakukannya adalah seperti burung di langit yang tidak memiliki kekuatan, dan perumpamaanmu jika kamu melakukannya adalah seperti ia mati dan jatuh ke bumi karena tidak mampu mempertahankan dirinya. Perumpamaanmu jika tidak melakukannya adalah seperti sapi yang tidak jinak, yang tidak bisa dipekerjakan. Perumpamaanmu jika melakukannya adalah seperti sapi yang mati, maka semut masuk pada ujung dua tanduknya, dan ia tidak bisa membela dirinya sendiri.”

“Yusuf AS kemudian mengikat celananya kembali dan sangat ingin pergi keluar, namun Zulaikha menangkapnya dan memegang ujung gamisnya dari belakang, sehingga ia menyobeknya sampai terlepas darinya. Yusuf pun menjauhinya dan bergegas menuju pintu.”. Penolakan Yusuf AS tersebut kemudian berakhir terhadap dipenjarakannya Yusuf As dengan berbagai fitnah.

Tetapi setelah itu, suami Zulaikha yang seorang raja meninggal dan Zulaikha seketika menjadi miskin, pengelihatannya hilang disebabkan tangisan panjang terhadap Yusuf. Nasib membuat Zulaikha menjadi pengemis ditengah rakyat yang pernah dipimpinnya. Ada sebagian orang yang mengasihinya, tapi tidak dengan sebagian yang lain. Setelah Yusuf As bebas dari penjara dan menjadi pejabat dengan jabatan yang mulia, Yusuf  suka berkeliling negeri yang dipimpinnya dengan mengendarai kuda yang diiringi para punggawa kerajaan dengan  jumlah kurang lebih 1000 orang, dalam seminggu sekali.

Pada saat itu, ada yang berkata kepada Zulaikha, “Kalapun kamu mengajukan dirimu kepada Yusuf tentu dia akan membantu bebanmu sedikit.” Akan tetapi ada yang berkata, “Jangan kamu jumpai dia, mungkin dia akan teringat kisahmu merayunya dahulu hingga dia masuk penjara, sehingga dia akan membalas kejahatan kepadamu.” Zulaikha kemudian berkata, “Aku lebih mengetahui akhlak kekasihku dari pada kalian.”

Waktu pun berlalu dan saat Yusuf berada dalam arak-arakan kudanya, Zulaikha datang dan berkata; “Maha Suci Allah SWT yang mengubah seorang raja menjadi budak karena dosa yang dilakukannya, dan mengubah seorang budak menjadi raja karena ketaatannya.” Yusuf berkata; ”Siapa itu?.” Kemudian rang-orang membawa Zulaikha ke hadapannya. Dan Zulaikha berkata; ” Aku pernah mengurusmu dengan sepenuh hati, menyisir rambutmu dengan tanganku, dan membesarkanmu di rumahku. Aku telah memuliakanmu. Akan tetapi, kebodohanku telah mengubah semuanya, sehingga aku hancur. Hartaku habis, kemuliaanku hancur, kehinaan menguasaiku dan pengelihatanku hilang. Setelah aku jatuh dari kedudukanku, kini aku menjadi orang yang dikasihani. Aku meminta-minta belas kasihan orang-orang. Ada yang kasihan melihatku, dan ada yang tidak. Inilah balasan bagi orang-orang yang membuat kerusakan.”

Mendengar itu, Yusuf menangis dan sedih. Kemudian Yusuf berkata kepada Zulaikha, “Apakah masih ada yang tersisa dari rasa sukamu kepadaku sedikit?” Zulaikha berkata; “Demi Allah SWT, sekali memandang wajahmu lebih aku sukai daripada dunia dengan segala nikmatnya. Ulurkanlah kepadaku kepala cemetimu.” Yusuf kemudian mengulurkan cemetinya. Dan Zulaikha meraihnya serta menaruh di dadanya. Yusuf AS merasakan ujung cemeti yang dipegangnya bergetar karena gejolak hati Zulaikha.”

Yusuf AS lalu menangis dan berlalu pulang ke rumahnya. Kemudian Yusuf AS mengutus seorang utusan menemui Zulaikha untuk menyampaikan; “Jika kamu mau, kami akan menikahkanmu dan membuatmu menjadi kaya.” Seketika itu Zulaikha berkata kepada utusan tersebut, “Aku berlindung kepada Allah SWT dari ejekan raja kepadaku. Aku sudah tua, hartaku habis dan kemuliaanku sudah sirna. Apakah dia berkeinginan kepadaku sedangkan aku sudah tua.” Mendengar hal tersebut, sang utusan itu kemudian kembali dan mengabarkan apa yang dikatakan Zulaikha.

Pada minggu selanjutnya, saat Yusuf keluar dengan iring-iringannya, Zulaikha datang kembali menemuinya meminta bantuan. Yusuf lalu berkata; “Apakah utusanku tidak menyampaikannya kepadamu?” Zulaikha berkata; “Aku sudah memberitahukanmu, bahwa memandang wajahmu sekali saja lebih aku sukai daripada dunia dan nikmatnya.” Selanjutnya orang-orang suruhan Yusuf membawa Zulaikha dan memandikannya lalu membawanya kepada Yusuf. Saat itu, Yusuf  As bangkit mendirikan shalat dan duduk berdoa kepada Allah SWT, dan Zulaikha duduk di belakang Yusuf As berdoa meminta agar kemudaannya, kecantikannya dan pengelihatannya dikembalikan seperti muda.”

Allah SWT kemudian mengabulkannya, Zulaikha kembali muda, cantik, dapat melihat dan kembali dengan penuh pesona sebagaimana dahulu dia pada waktu merayu Yusuf. Demikianlah Allah SWT memuliakan Yusuf karena telah menjaga apa yang diharamkan Allah SWT. Hubungan pun terjadi dan baru tahu bahwa Zulaikha masih perawan. Di mana suatu ketika Yusuf menanyainya, dan Zulaikha menjawab, “Wahai Nabiyullah, suamiku impoten tidak bisa berhubungan dengan wanita. Ketika itu kamu demikian tampan, seakan tidak ada yang menandingi.” Sehingga pada akhirnya Yusuf dan Zulaikha menikah. Begitulah cinta karena sebuah nafsu, sebagaimana kupu-kupu. Semakin dikejar akan semakin menjauh.

Karena cinta adalah pilihan bahwasanya kita bisa mencintai siapa saja, sebagaimana Yusuf yang lebih memilih mencintai Allah SWT dengan ketaatannya. Karena yang namanya jodoh tidak akan pernah kemana dan  akan Allah SWT pertemukan kembali dalam sebuah ikatan yang sah. Karena kalau sudah ditakdirkan berjodoh, yakinlah bahwa cepat atau lambat Allah  SWT akan mempertemukan dengan caranya sendiri.

Kisah cinta Yusuf dan Zulaikha adalah pelajaran penting tentang bagaimana semestinya kita mencintai seseorang, karena tidak ada larangan kita mencintai manusia dan lawan jenis akan tetapi jangan sampai cinta tersebut menodai ketaatan kepada Tuhan. Pelajaran penting lainnya adalah bahwasanya jodoh tidak akan tertukar dan tidak akan kemana-mana, karena kalau jodoh ia akan mendekat bersama kita sebagaimana Yusuf dan Zulaikha yang dipertemukan kembali dalam sebuah ikatan yang sah.