Jepang dengan tegas tidak akan memindahkan kedutaan besar mereka dari Tel Aviv (Israel) ke Yerussalem di Palestina. Hal itu diutarakan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, kepada dalam sebuah pertemuan dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas di Ramallah, Palestina (1/5) .
Dalam pernyataannya, Shinzo Abe dengan tegas menyatakan bahwa negaranya tidak akan pernah memindahkan kedutaan besar mereka meskipun Amerika Serikat dan beberapa negara berencana melakukannya. Saat ini, kedutaan besar Jepang sendiri berada di jantung ibukota Israel, yakni Tel Aviv.
Dalam kesempatan itu Shinzo Abe juga menegaskan komitmen mereka untuk senantiasa membantu Palestina dalam menemukan solusi terbaik atas konflik yang telah terjadi berlarut-larut di wilayah tersebut. Komitmen ini juga kian meneguhkan posisi Palestina dalam diplomasi politik di bidang internasional sebab Jepang, salah satu kekuatan politik besar di dunia, saat ini juga telah mendukung upaya pembebasan Palestina.
Apa yang dilakukan Jepang dan Shinzo Abe ini juga bukan isapan jempol belaka. Mereka juga disinyalir akan bekerja samad dengan Palestina untuk merangkul publik internasinal sebagai upaya kerangka solusi damai dan merdeka antara Israel dan Palestina.
Baru-baru ini Palestina juga menolak kedatangan tim perundingan yang dikirim oleh Donald Trum terkait upaya pemindahan kedutaan dari Tel Aviv ke Yerussalem. Tentu saja, hal ini meningkatkan posisi tawar Palestina di hadapan Israel-Amerika terkait penolakan pemindahan ibukota ini.
Mahmoud Abbas juga menyeru kepada Shinzo Abe bahwa pihaknya siap bekerja sama berdasarkan hukum internasional terkait konflik ini, sebab tujuannya adalah membuat Palestina kembali berdaulat dan merdeka.
Shinzo Abe sendiri saat ini sedang melakukan lawatan di Timur Tengah. Setelah berjumpa dengan Palestina, sebagaimana dikutip dari AFP, ia dikabarkan akan bertemu dengan Benjamin guna merealisasikan rencana diplomasi damai ini.
Kepongahan Amerika Serikat dengan mendukung Israel untuk memindahkan ibukotanya ini memang mendapatkan sorotan keras dari publik internasional. Hal ini dianggap langkah mundur upaya damai di wilayah tersebut dan membuat rakyat Palestina kian sengsara.
Amerika Serikat sendiri rencananya akan segera memindahkan kedutaan mereka paling lambata 14 mei pekan depan