Akhir-akhir ini, kata “hijrah” sedang banyak digandrungi. Terlebih, banyak artis yang ikut ambil bagian dalam hal ini. Mereka kadang tidak paham atau mungkin belum paham makna dan cara atau prosesnya.
Mereka yang baru belajar “hijrah” sering sekali membagikan sesuatu hal yang baru mereka ketahui di media sosial dengan tujuan mereka ingin mengajak teman-teman mereka untuk mengambil langkah yang sama.
Hal tersebut bukanlah hal yang salah, tetapi perlu diketahui bahwa ketika seseorang baru berhijrah tugasnya bukanlah untuk mendakwahi orang-orang sekitarnya, apalagi dengan ilmu mereka yang masih sangat sedikit. Hal ini karena ditakutkan mereka menyebarkan sesuatu yang salah yang mereka memang belum memiliki ilmu di bidang tersebut.
Ibnul Qayyim mengatakan, “Allah SWT telah mengharamkan berbicara tentang-Nya tanpa dasar ilmu, baik dalam fatwa dan memberi keputusan. Allah menjadikan perbuatan ini sebagai keharaman paling besar bahkan dia menjadikannya sebagai tingkat dosa paling tinggi”.
Kenapa bisa demikian? Karena berbicara tentang Allah dan agama-Nya memang memerlukan dasar ilmu yang mumpuni sehingga yang mereka bagikan bukanlah sesuatu yang salah yang nanti akan mebawa dosa-dosa yang lainnya.
Seperti layaknya Rasulullah saat pertama kali mendapatkan wahyu saat Rasulullah SAW belum di angkat menjadi seorang Rasul, yaitu turun sebuah wahyu QS. Al-Alaq ayat 1-5 yang artinya: “(1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, (2) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. (3) Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia. (4) Yang mengajar manusia dengan pena. (5) Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.”
Dari ayat pertama Surat Al-Alaq dan juga ayat ketiga yang berbunyi “Bacalah” yang bermakna Allah menyuruh Rasulullah untuk membaca dan memahami terlebih dahulu segala sesuatu mengenai agama islam. Yang mana lebih dijelaskan dalam ayat selanjutnya yaitu ayat kelima yang berbunyi “Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.”, yang berarti Allah memerintahkan Rasulullah untuk mempelajari terlebih dahulu apa-apa yang tidak diketahuinya sebelum Rasulullah menyebarkannya pada umatnya.
Rasulullah saja perlu untuk belajar terlebih dahulu untuk menyebarkan agama Islam pada umatnya dan ada tahap-tahapnya, ketika Rasulullah menyebarkannya tidak langsung terang-terangan tapi dimulai dengan sembunyi-sembunyi dahulu dimulai dari keluarganya, dan sahabat-sahatnya. Karena memang menjadi seorang pendakwah perlu ilmu yang berlandaskan Al-quran dan As-sunnah. Karena dikhawatirkan mereka menyebarkan sesuatu yang salah karena tak memiliki ilmu.
Wallahu A’lam.