Niat sangat penting dalam ibadah yang kita lakukan. Tanpa niat ibadah yang dilakukan tidak akan sah. Makanya sebelum masuk waktu shubuh, kita harus perhatikan betul-betul apakah sudah niat puasa Ramadhan atau belum. Menurut sebagian ulama, niat harus dilakukan setiap hari menjelang waktu sahur, sementara ulama lain ada yang mengatakan, niat boleh dilakukan satu kali untuk puasa satu bulan. Jalan tengahnya, kita amalkan saja dua-duanya, kita baca niat satu kali untuk satu bulan dalam rangka menjaga kehati-hatian, sembari kita berusaha berniat setiap hari menjelang waktu shubuh.
Niat puasa Ramadhan berbeda dengan puasa sunnah. Dalam bahasa lain, niat puasa wajib berbeda dengan puasa sunnah. Habib Hasan bin Ahmad al-Kaf dalam Taqrirat al-Sadidah menjelaskan beberapa perbedaan niat puasa wajib dengan puasa sunnah. Perbedaannya sebagai berikut:
Pertama, niat puasa wajib harus dilakukan sebelum terbit mahatahari, waktunya mulai dari terbenam matahari sampai menjelang waktu shubuh. Jadi niat tidak cukup hanya dengan kesengajaan untuk makan sahur. Perlu ditanamkan dalam hati kalau esok harinya kita niat untuk puasa Ramadhan. Sementara puasa sunnah, niat boleh dilakukan setelah shalat shubuh sampai tergelincir matahari, dengan syarat belum makan dan minum, atau mengerjakan aktifitas lain yang dilarang saat puasa.
Kedua, niat puasa wajib mesti dijelaskan status puasanya, apakah puasa Ramadhan, kafarah, nadzar, atau qadha. Sementara puasa sunnah tidak perlu dijelaskan kalau dilakukan pada waktu tertentu, seperti puasa Arafah. Jadi harus disebutkan dalam niat puasa wajib konteks puasa yang kita kerjakan. Kalau puasa Ramadhan berati dalam niat harus ditegaskan “Saya niat puasa Ramadhan esok hari karena Allah ta’ala” misalnya.
Ketiga, niat puasa wajib tidak boleh digabungkan dengan puasa wajib lainnya. Misalnya, kita tidak boleh mengerjakan puasa Ramadhan, tapi niatnya dua sekaligus: puasa Ramadhan dan puasa qadha. Sementara puasa sunnah, menurut para ulama, niatnya boleh digabungkan dengan puasa sunnah lainnya, seperti mengerjakan puasa 10 Muharram di hari kamis, kemudian kita niatkan untuk mengerjakan puasa 10 Muharram sekaligus puasa sunnah hari kamis.
Demikianlah perbedaan niat puasa wajib dengan puasa sunnah. Semoga bisa diamalkan.