Beberapa waktu yang lalu saya mengikuti salah satu youtuber yang tinggal di Korea Selatan, tapi dia lancar sekali berbahasa Indonesia dan Jawa, Jang Hansol via akunnya Korea Reomit. Follower Jang Hansol pun cukup banyak di sosial media dan mengulas tentang budaya Korea & kerap dikontekstualisasikan dengan lokal. Apalagi, ia hapal & dekat budaya Jawa Timuran–ia tinggal di Malang sejak kecil.
Belakangan, Jang Hansol menjadi sorotan lagi ketika melakukan review terhadap ABK Indonesia yang bekerja di kapal China. Sudah banyak konten yang dia buat di youtube, baik tentang Indonesia ataupun tentang Korea Selatan. Namun, di antara konten tersebut ada beberapa konten yang menarik bagi saya.
Yakni, konten tentang perawatan wajah, dirinya yang menjadi brand dari salah satu skin care Korea Selatan, Nicific (Natural Pacific).
Ada dua kemungkinan dari kejadian tersebut. Apa saja?
- Produk Skin Care Menyasar Pasar Laki-Laki
dari dua konten tersebut, saya sedikit berpikir jika perusahaan skin care tersebut termasuk perusahaan yang out of the box. Sebab, ketika perusahaan lain masih menggunakan model perempuan sebagai pengguna skin care, saat ini perusahaan tersebut sedang menyasar laki-laki untuk menggunakan produk skin care sehari-hari.
Perlu diakui, laki-laki adalah kelompok yang sangat jarang menggunakan produk skin care. Namun, ketika Jang Hansol menjadi modelnya secara tersirat bahwa laki-laki pun boleh dan bisa menggunakan skin care.
Bahkan, bisa dikatakan jika kaum laki-laki tidak pernah menggunakan produk skin care. Mau cuaca panas atau adem, seakan kulit kaum laki-laki tidak ada masalah. Belakangan, skin care yang dianggap layak untuk digunakan laki-laki adalah sabun cuci muka dan cukur janggut. Lebih dari itu, tidak layak dipakai atau aneh jika dilakukan. Lain cerita, jika seorang laki-laki dipaksa untuk maskeran oleh pasangannya. Itu pun tidak akan rutin digunakan.
Bisa jadi, Nicific sedang menerapkan standar perawatan yang harus digunakan oleh para pria. Hal itu mungkin bisa jadi hal yang lumrah ke depan ketika para pria banyak menggunakan produknya. Buktinya, kawan laki-laki Jang Hansol yang masih youtuber juga langsung menggunakan produk skin care tersebut
- Akan Ada Monopoli Standar Ketampanan
Selain skin care, Jang Hansol pun menjadi model bagi produk baru Nicific, yaitu produk lips cream. Ketika saya menonton videonya hingga habis, saya berpikir jika apa yang dilakukan oleh Nicific dan Jang Hansol mencermin gender yang sesunguhnya. Beberapa tahun belakangan, produk kecantikan menjadi pasar bagi model perempuan. Di saat yang bersamaan, model tersebut dan produknya menjadi standar kecantikan bagi para perempuan.
Dengan datangnya Jang Hansol dan Nicific, standar kecantikan pun akan berubah. Semula perempuan yang cantik adalah perempuan yang mampu berdandan dengan berbagai makeup. Namun, beralih perempuan cantik itu mereka yang bisa memperlakukan dirinya sendiri dengan baik dan berdasarkan kebutuhan pribadinya. Bisa diartikan, tidak ada lagi standar dan produk kecantikan.
- Mungkin, Akan Ada Standar Ketampanan
Sekilas saya pun berpikir, apakah akan ada model-model pria lainnya selain Jang Hansol? Atau Akankah produk skin care lainnya menggunakan model pria? Jika akan ada banyak lagi, mungkin saja standar ketampanan laki-laki akan berubah. Misalkan, Jang Hansol menjadi standar ketampanan. Atau mungkin, laki-laki yang tampan adalah dia yang bisa merawat dirinya sendiri.
Belakangan, laki-laki kucel seperti para wartawan atau fotografer masih dianggap cool bagi sebagian perempuan. Bukan hal yang tidak mungkin lagi, jika kelompok laki-laki seperti ini akan tergeser standar ketampanannya dengan semakin semakin banyaknya model laki-laki yang menggunakan skin care.