Israel Pilih Jajah Palestina Dibanding Afsel atau Negara Lain, Prof Quraish Shihab: Cari Legitimasi Agama

Israel Pilih Jajah Palestina Dibanding Afsel atau Negara Lain, Prof Quraish Shihab: Cari Legitimasi Agama

Israel Pilih Jajah Palestina Dibanding Afsel atau Negara Lain, Prof Quraish Shihab: Cari Legitimasi Agama
M Quraish Shihab dalam diskusi “Peran Kita dalam Mendukung Palestina” di Masjid Istiqlal, Sabtu (1/6/2024).

Islami.co – Penindasan Israel terhadap rakyat Palestina memiliki sejarah panjang. Di antara banyak versi, ada yang menyebut bahwa mulanya Zionis ditawari tanah di Afrika Selatan.

Hal ini diungkapkan oleh pakar tafsir Prof. M. Quraish Shihab dalam diskusi ‘Peran Kita dalam Mendukung Palestina’ yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Al-Qur`an (PSQ) Sabtu (1/6/2024) di Masjid Istiqlal, Jakarta.

“Sebenarnya, sebelum di Palestina, itu diajukan (ditawarkan) bisa di Afrika Selatan,” ujarnya.

Ulama yang juga pendiri PSQ ini melanjutkan, Zionis pada akhirnya lebih memilih tanah yang berada di wilayah Palestina agar memperoleh legitimasi agama.

“Mereka pilih Palestina antara lain untuk dukungan ‘di sana ada (kuil) Solomon,” terangnya.

Narasi tentang kuil Solomon (Sulaiman) itu sendiri dibangun oleh Yahudi sebelum ditekennya perjanjian Balfour yang diteken pada tahun 1917 oleh Inggris.

Perjanjian Balfour (disebut juga Deklarasi Balfour) merupakan dukungan dari Inggris bagi Zionis untuk mendirikan ‘tanah air nasional’ di wilayah Palestina.

Oleh karena itu, Quraish Shihab menegaskan bahwa isu Palestina-Israel bukan isu agama, meskipun pada kenyataannya Israel menggunakan narasi agama untuk mewujudkan ambisi mereka.

“Hakikatnya bukan isu agama, tetapi memang itu (isu agama) digunakan oleh Israel,” bebernya.

Di samping itu, Qurasih Shihab juga mengingatkan agar umat Islam tidak ikut-ikutan menggunakan narasi agama sebagaimana yang dilakukan oleh Israel.

“Kita umat Islam juga sering menonjolkan ‘di sana ada Masjidil Aqsa’, sehingga ini bisa mendukung persepsi bahwa ini (isu Palestina-Israel) adalah isu agama,” tegasnya.

Quraish Shihab menambahkan, Israel terus-menerus melakukan penjajahan terhadap Palestina. Padahal, mereka sudah menguasai Sebagian besar wilayah di sana.

“Saya ingin tambahkan, Israel bukan hanya mempertahankan apa yang telah mereka peroleh, tetapi (juga) ingin mencaplok lebih banyak lagi,” tuturnya.

Menurut pengarang Tafsir Al-Misbah ini, salah satu buktinya adalah Israel tidak lagi menginginkan solusi dua negara, melainkan satu negara.

“Hampir semua negara Arab setuju pembagian dua negara, boleh jadi mungkin kecuali Hamas. Tetapi, Israel tidak mau,” jelasnya.

Ia mengimbuhkan, fakta tersebut menunjukkan bahwa Israel ingin kembali ke zaman Sulaiman, Ketika kaum mereka menguasai Sebagian besar wilayah Palestina.

Diskusi ‘Peran Kita dalam Mendukung Palestina’ menghadirkan sejumlah pakar. Di antaranya adalah Prof. Dr. M. Quraish Shihab (Pendiri PSQ), Prof. Dr. Nasaruddin Umar (Imam Besar Masjid Istiqlal), KH. Ulil Abshar Abdalla (Ketua PBNU), Abdul Kadir Jailani (Dirjen Asia Pasifik Kemenlu), Savic Ali (Pendiri Islamidotco/Tokoh Muda NU), Kalis Mardiasih (Aktivis Gender), Adrian Perkasa (Sejarawan/Akademisi), Habib Husein Ja’far (Dai Milenial), Faried F. Saenong (Dewan Pakar PSQ).

Baca Juga: Situasi Palestina Kian Memburuk, Menlu Retno Ungkap Israel Tidak Peduli Pengungsi