Israel kembali berulah. Kali ini negeri tersebut memblokir hasil pertanian Palestina yang akan diekspor keluar negeri. Larangan ini mendapat kecaman dari para petani Palestina. Memang perang dagang antara kedua negara sudah meningkat mulai lima bulan belakangan ini. Semua produk yang dilarang itu melalui perbatasan Allenby. Wilayah ini merupakan daerah antara Yordania dan Tepi Barat yang dikontrol Israel dan satu satunya rute dimana barang-barang Palestina dapat mencapai pasar luar negeri.
Seorang petani Palestina yang bernama Moein Ashtiyeh, mengatakan bahwa dirinya mendapatkan kerugian hingga 2,9 juta dolar. Petani yang berasal dari lembah Jordan ini memilki 400 ton kurma yang siap diekspor ke Inggris, Jerman hingga Turki.
“Jika saya tidak bisa mengekspor saat ini, tindakan Israel akan menelan biaya 10 juta shekel ($ 2,9 juta),” katanya kepada laman arabnews.
COGAT (unit kementerian pertahanan Israel yang mengawasi aktivitas sipil di wilayah Palestina) mengambil langkah tersebut karena pada Oktober tahun lalu pihak Palestina menghentikan impor anak sapi dari Israel. Namun pihak berwenang Palestina beralasan, hal itu dilakukan karena ingin mengurangi ketergantungan.
Perang dagang lebih memanas ketika muncul usulan perdamaian yang digagas oleh presiden AS, Donald Trump. Pada pekan lalu semua bentuk impor perdagangan dari Tepi Barat. Selanjutnya gantian Palestina yang melarang impor produk Israel seperti air mineral dan minuman ringan.