Pernakah merasa doa tidak terkabul, padahal sudah berdoa siang dan malam tiada henti? Mungkin salah satu penyebabnya adalah 10 hal yang pernah dikatakan Ibrahim bin Adham, seorang alim yang terkenal zuhud dan wara’nya, saat segorombolan manusia pernah bertanya kepadanya.
“Wahai Abu Ishaq! Ada apa dengan kami, kami telah berdoa siang dan malam tiada henti tetapi hingga saat ini doa kami tak kunjung dikabulkan, padahal Allah sudah berjanji bahwa orang yang berdoa akan dikabulkan doanya?”keluh salah seorang dari gerombolan manusia tersebut sambil menunjukkan rasa rasa putus asa dan tak bergairah.
Ibrahim bin Adham diam sejenak lalu berkata, “Saudaraku sekalian, sesungguhnya mudah bagi Allah untuk mengabulkan doa kalian. Kalau Dia menghendaki maka semua akan terjadi. tetapi kalian juga harus tahu bahwa Allah tidak sembarangan mengabulkan doa hamba-Nya. Mungkin sepuluh hal ini yang menghalangi terkabulnya doa kalian.”
Semua terdiam seakan tersihir dengan perkataan ulama yang disegani tersebut. Melihat suasana begitu hening, Ibrahim bin Adham melanjutkan perkataannya.
“Apakah kalian tahu, kenapa Allah tidak mengabulkan doa seorang hamba?
Pertama, malas menunaikan hak-hak Allah, padahal ia tahu Allah adalah tuhannya.
Kedua, tidak mengamalkan isi al-quran, padahal ia selalu membacanya.
Ketiga, mengikuti perintah iblis, padahal ia sudah mengakui bahwa iblis adalah musuh yang sangat nyata.
Keempat, suka meninggalkan ajaran dan sunnah rasulullah SAW padahal ia sudah mengaku cinta kepadanya.
Kelima, tak pernah melakukan amalan-amalan yang membawa ke surga, padahal ia sangat menginginkan surga.
Keenam, selalu sibuk dengan perbuatan yang menjurus ke neraka, padahal ia sendiri mengaku takut dimasukkan ke dalam neraka.
Ketujuh, tidak pernah mempersiapkan bekal untuk menghadapi kematian, padahal ia menyadari bahwa kematian pasti akan datang.
Kedelapan, sibuk mencari aib orang lain, padahal ia memiliki aib dan kekurangan yang begitu banyak.
Kesembilan, lupa mensyukuri nikmat Allah, padahal setiap hari ia memakan rezeki-Nya.
Kesepuluh, tidak pernah menyadari bahwa ia akan mati dan dikuburkan padahal ia sering melihat dan mengantar jenazah ke kubur.”
Setelah mendengar nasehat itu, orang-orang itu pun menangis. Ternyata apa disampaikan Ibrahim bin Adham itu benar adanya. Mereka pun menyesali atas kesalahan dan kekhilafan yang selama ini nereka lakukan.