Dalam banyak hadis disebutkan bahwa setelah shalat termasuk salah satu terbaik untuk berdoa dan berdzikir. Dalam riwayat al-Tirmidzi misalnya, Rasulullah pernah ditanya kapan waktu doa terbaik, beliau menjawab setelah shalat.
Salah satu dzikir yang dianjurkan setelah shalat adalah membaca tasbih, tahmid, dan takbir sebanyak tiga puluh tiga kali setelah shalat. Tasbih berati membaca ‘Subhanallah’, tahmid membaca ‘Alhamdulillah’, dan takbir membaca ‘Allahu Akbar’.
Kesunnahan membaca tasbih, tahmid, dan takbir setelah shalat didasarkan pada hadis riwayat Muslim bahwa Rasulullah bersabda:
مَنْ سَبَّحَ اللَّهَ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَحَمِدَ اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَكَبَّرَ اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ فَتْلِكَ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ وَقَالَ تَمَامَ الْمِائَةِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ غُفِرَتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ
“Barang siapa yang bertasbih sebanyak 33x, bertahmid sebanyak 33x, dan bertakbir sebanyak 33x setelah melaksanakan shalat fardhu sehingga berjumlah 99, kemudian menggenapkannya untuk yang keseratus dengan ucapan Laa ilaha illallahu wahdahu laa syarikalahu lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘ala kulli syai-in qodiir, maka kesalahannya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan.” (HR. Muslim).
Merujuk hadis di atas, orang yang membiasakan setelah shalat membaca tasbih, tahmid, dan takbir sebanyak tiga puluh tiga kali, maka dosanya akan diampuni, meskipun sebanyak buih di lautan. Dengan syarat setelah itu menutupnya dengan kalimat:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Laa ilaha illallahu wahdahu laa syarikalahu lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘ala kulli syai-in qodiir.