Shalat Id merupakan salah satu shalat yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam, pasalnya, shalat tersebut dilakukan hanya dua kali dalam satu tahun dan pada momen sakral yaitu “Hari Raya”. Maka tidak jarang, umat Islam berbondong-bondong menuju masjid, surau atau lapangan untuk menunaikan shalat itu bersama-sama.
Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat akan melaksanakan shalat Id.
Berikut adab-adab shalat Id, di antaranya:
Pertama, mandi sebelum berangkat shalat Id
عن نَافِعٍ عن عبد اللَّهِ بن عُمَرَ أَنَّهُ كان يَغْتَسِلُ يوم الْفِطْرِ قبل أَنْ يَغْدُوَ إلَى الْمُصَلَّ (رواه البخاري)
“Dari Nafi’ dari Abdullah ibn Umar, bahwasanya Rasulullah SAW mandi pada hari raya idul fitri sebelum berangkat ke mushalla”(H.R Bukhari)
Kedua, masyarakat disunnahkan membaca takbir sampai hadir ke masjid untuk melaksanakan shalat Id
يقول المؤلف رحمه الله تعالى: باب ما جاء بالتكبير والقراءة في صلاة العيدين:قال تعالي: {وَلِتُكْمِلُواْ الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُواْ اللهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ} [(185) سورة البقرة]
Imam Malik berkata dalam kitabnya “al-Muwatha” pada bab takbir dan bacaan ketika shalat dua id: disunnahkannya takbir berdasarkan kalam Allah “Hendaklah kamu mencukupkan bilangan-Nya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu”
Takbir tersebut bertujuan agar kita senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan. Khususnya pada dua hari raya Id.
Ketiga, Sebelum melaksanakan shalat Idul Fitri, masyarakat di sunnahkan makan sesuatu terlebih dahulu. Adapun jika hendak melaksanakan shalat Idul Adha, masyarakat disunnahkan untuk menahan hawa nafsu makannya sampai kembali dari shalat Id.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ تَمَرَاتٍ وَيَأْكُلُهُنَّ وِتْرًا (رواه البخاري)
“Dari sahabat Anas bin Malik, beliau berkata bahwasanya Rasulullah SAW tidak berangkat pada hari idul fitri sebelum beliau memakan beberapa butir kurma dan Nabi memakannya ganjil” (H.R Bukhari)
Menurut Al-Muhlab sebagaimana dikutip dalam kitab Fath al-bari, hikmah disunnahkannya memakan sesuatu sebelum berangkat shalat Idul Fitri, dikarenakan agar masyarakat tidak mengira bahwa hari tersebut diwajibkan berpuasa sampai selesai shalat Id
Keempat, disunnahkan kepada masyarakat, apabila hendak berangkat shalat Id atau kembali dari masjid melalui jalan yang berbeda.
Hal ini, berdasarkan perkataan Nabi Saw pada kitab Shahih Bukhari:
عن جابر – رضي الله عنه – قال: كان النبي – صلى الله عليه وسلم – إذا كان يوم عيد خالف الطريق.
“Dari Jabir Radhiallahu anhu berkata: bahwasanya Nabi Muhammad Saw Apabila pada hari Id melalui jalan yang berbeda”
Kelima, berhias diri dan mengenakan pakaian terbaik
Imam Syafi’i menjelaskan dalam kitabnya al-umm, bahwasanya Nabi mengenakan pakaian yang bercorak, pakaian yang tidak biasa beliau kenakan sehari-hari terlihat dikenakan pada setiap hari raya Id. Namun bukan berarti diperbolehkan berlebih-lebihan dan bermewah-mewahan.
أخبرنا الشَّافِعِيُّ قال أخبرنا إبْرَاهِيمُ عن جَعْفَرٍ عن أبيه عن جَدِّهِ أَنَّ النبي صلى الله عليه وسلم كان يَلْبَسُ بُرْدَ حَبَرَةٍ في كل عِيدٍ.
“telah mengabarkan kepada kami Imam Syafi’i beliau berkata telah mengabarkan kepada kami Ibrahim dari Ja’far, dari ayahnya, dari kakeknya, bahwasanya Nabi SAW mengenakan pakaian yang bercorak pada setiap Id”
Keenam, berjalan kaki menuju masjid
وَعَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : { مِنْ السُّنَّةِ أَنْ يَخْرُجَ إلَى الْعِيدِ مَاشِيًا} رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ
“Dari sahabat Ali Radhiallahu anhu beliau berkata: merupakan suatu kesunnahan apabila seseorang yang hendak keluar untuk shalat Id dengan berjalan kaki” (H.R Tirmidzi)
Dalam kitab Subul al-Salam di jelaskan, bahwa disunnahkan pergi menuju masjid untuk melaksanakan shalat Id dengan berjalan kaki. Kecuali, bagi mereka yang memiliki uzur, atau jarak tempuh masjid yang cukup jauh.
Sekiranya, begitulah ragam hal-hal yang harus kita perhatikan sebelum melaksanakan shalat Id yang perlu kita ketahui dan kita amalkan pada waktunya.
Wallahu A’lam