Banyak orang mengenal Sahabat Rasulullah SAW hanya seputar namanya saja. Kalau pun ada yang mengenal secara detail sosok mereka, biasanya hanya terbatas pada beberapa Sahabat semisal Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Empat Sahabat utama khulafa’ al-rasyidin. Sahabat lain hanya sekedar lewat saja. Padahal banyak kitab biografi Sahabat dan sepak terjangnya namun tidak tersentuh. Sebut saja misalnya al-Isti’ab fi Ma’rifat al-Shahabah karya Ibni ‘Abdil Barr, Usud al-Ghabah fi Ma’rifat al-Shahabah karya Ibnu al-Atsir, al-Ishabah fi Tamyiz al-Shahabah karya Ibnu Hajar al-Asqalani, dan lain-lain.
Sangat disayangkan Sahabat Nabi yang sangat banyak itu hanya beberapa saja yang diketahui. Mengenai jumlahnya, Mahmud al-Thahhan dalam Taisir Musthalah al-Hadits menyatakan tidak ada bilangan pasti yang mendetail tentang jumlah sahabat (laisa hunaka ihsha’ daqiq li ‘adad al-shahabah). Al-Thahhan menambahkan ada pendapat yang menyatakan kalau Sahabat Nabi jumlahnya lebih dari seratus ribu. Adalah Abu Zur’ah al-Razi menyatakan bahwa jumlah Sahabat Nabi sebanyak 114.000. Meski begitu, angka ini tidak tetap dan tidak ada yang tahu berapa banyak jumlah Sahabat Nabi itu.
Dalam kitab Fadhail Ramadhan karya Ibnu Syahin terdapat sebuah hadis tentang tiga golongan yang masuk neraka. Hadis ini memiliki sembilan jalur periwayatan yang bersumber dari lima sahabat Nabi. Siapa saja lima sahabat Nabi itu? Berikut sekilas informasi tentang mereka supaya kita lebih banyak mengenal sahabat Nabi, selain sahabat yang menjadi khalifah setelah wafat Nabi Muhammad SAW.
Pertama, sahabat Abdullah bin Abbas. Beliau adalah sepupu Nabi yang dijuluki Habru al-Ummah wa Turjuman al-Qur’an. Seorang hafizh, ahli tafsir dan ahli hadis yang meriwayatkan lebih dari 1.600 hadis. Ibnu Abbas cukup berkontribusi besar terhadap tafsir al-Qur’an. Banyak riwayat dan penafsirannya yang jadi rujukan dan sumber penafsiran ulama tafsir. Beliaulah Sahabat yang secara khusus dan spesial didoakan Rasullah SAW sebagai berikut:
اللهم فقهه في الدين وعلمه التأويل
اللهم علمه الحكمة اللهم علمه الكتاب
Doa inilah yang redaksinya diganti oleh Alm. Kiai Ali Mustafa Yaqub (pendiri dan pengasuh pesantren Darus-Sunnah Jakarta) untuk mendoakan santri-santrinya. Allhuma faqqihna fi al-din wa ‘allimna al-ta’wil. Doa ini beliau baca setiap selesai shalat yang akhirnya murid dan santri beliau pun mengikutinya.
Kedua, ‘Ammar bin Yasir. Beliau termasuk Sahabat yang al-Sabiquna al-Awwalun. Pada awal masuk Islam, beliau dan seluruh keluarganya disiksa oleh Abu Jahal. ‘Ammar bin Yasir diminta untuk keluar dari agama Islam kalau ingin keluarganya selamat. ‘Ammar bin Yasir kemudian mengucapkan kalimat keluar dari Islam tetapi hatinya tidak. Dari kisah ini, ulama kemudian berbeda pendapat menilai hukum orang yang berpura-pura keluar dari Islam dalam keadaan darurat dan terjepit. Ada yang menghukumi kafir dan ada juga yang menghukuminya tidak. Pada akhirnya, Ibu ‘Ammar Sumayyah binti Khayyath adalah wanita syahidah pertama dalam Islam.
Ketiga, Sahabat Ka’ab bin ‘Ujrah. Sahabat yang namanya jarang didengar tetapi hadis riwayat beliau setiap hari kita amalkan. Tidak banyak memang hadis yang diriwayatkannya, hanya sebanyak 47 hadis. Setiap shalat, dalam tasyahuud atau tahiyyat kita selalu baca shalawat ibrahimiyyah. Kita tidak sadar kalau bacaan itu adalah shalawat yang Rasulullah ajarkan pada Ka’ab bin ‘Ujrah dan akhirnya jadi bacaan dalam shalat. Kita juga mungkin baru ngeh kalau ayat tentang fidyah surat al-Baqarah ayat 196, turun karena sebab sakitnya Ka’ab. Ka’ab bin ‘Ujrah, Sahabat Nabi yang wafat di medan perang dengan tangan terputus.
Keempat, Anas bin Malik. Putra Ummu Sulaim ini adalah pembantu Nabi sejak berusia 10 hingga 20 tahun. Sepuluh tahun Anas jadi pelayan kesayangan Nabi bukan waktu sebentar. Ibarat orang menempuh jalur pendidikan sekolah, ia jadi pembantu Nabi sejak masih siswa hingga mahasiswa. Tidak heran bila kemudian Anas dikenal sebagai Sahabat urutan ketiga yang paling banyak meriwayatkan hadis setelah Abu Hurairah dan Abdullah bin Umar. Sebanyak 2286 hadis diriwayatkan. Anas bin Malik, Sahabat belia Rasulullah SAW Sahabat yang paling terakhir meninggal sebelum Abu Thufail Amir bin Watsilah al-Laitsi.
Kelima, Sahabat Jabir bin Abdillah. Sekitar 1.500 hadis diriwayatkan oleh Sahabat yang satu ini. Mengikuti seluruh peperangan bersama Nabi, kecuali perang Badar dan Uhud karena dilarang ayahnya. Sosok paling terakhir yang meninggal di Madinah al-Munawwarah ini disebut-sebut sebagai Sahabat yang pertama kali menziarahi pusara sayyidina Husein. Karena itu beliau disebut sebagai Sahabat pecinta Ahlul Bait. Selain karena beliau turut serta bersama sayyidina Ali dalam peperangan Siffin.
Ada kisah menarik tentang Sahabat Jabir yang harus jadi hikmah bagi kita para pelajar atau santri (thalibul ilmi). Suatu ketika, Sahabat Jabir melakukan perjalanan yang sangat jauh dari Madinah ke Syam hanya untuk mendapat satu hadis dari Abdullah bin Unais. Perjalanan ditempuh dengan berjalan kaki, melewati padang sahara, di bawah panas terik matahari. Hanya untuk satu hadis beliau rela berjalan kaki. Karena cintanya pada Rasulullah Saw dan ilmu. Adakah saat ini yang mau menempuh perjalanan sejauh itu hanya itu satu hadis dengan berjalan kaki?