Kecerdasan masing-masing Nabi yang diutus menjadi Rasul berbeda-beda. Tidak heran jika mu’jizat diberikan oleh Allah kepada para rasul juga bentuknya berbeda-beda. Fathanah (cerdas) adalah salah satu sifat yang wajib dimiliki oleh setiap nabi dan rasul. Semua rasul memiliki kecerdasan termasuk Nabi Muhammad SAW. Kecerdasan beliau selalu terlihat di segala tindakan dan keputusan yang diambilnya baik dalam keadaan perang atau sedang berdakwah. Berkat kecerdasannya, beliau menjadi rujukan utama oleh para pengikutnya dalam menyelesaikan permasalahan mereka. Beliau juga mampu memainkan berbagai peran dalam ilmu pengetahuan. Boleh dibilang, beliau merupakan ahli kesehatan, sosiologi, psikologi, sastra hingga ahli militer.
Di mata para ahli dan peneliti tokoh dunia baik dari timur maupun barat, kecerdasan Rasulullah SAW tidak perlu diragukan lagi. Di samping bekal takwa, Allah SWT juga menganugerahi beliau kecerdasan yang luar biasa. Tak ayal, jika kecerdasan ini menjadi salah tangga menuju kesuksesan dalam menyebarkan dakwah Islam di seluruh penjuru dunia. Bahkan hingga saat ini buah kecerdasan beliau selalu diterapkan oleh umatnya dalam kehidupan sosial.
Kecerdasan inilah yang selalu tampak dalam diri Rasulullah ketika mengajarkan pengetahuan dan membentuk akhlak umat manusia menjadi pribadi yang berkualitas dan kompeten. Kecerdasan ini pula yang menjadikan Rasulullah sebagai sosok sempurna dan suri tauladan bagi umatnya. Secara intelektual, Rasulullah menguasai kecerdasan bahasa, berhitung, menghafal, cerdas visi, dan cerdas dalam menyelesaikan masalah. Salah satu buktinya dapat kita lihat ketika Rasulullah memimpin Perang Badar dan mempersiapkan strateginya. Kala itu, Rasulullah mampu menaksir jumlah pasukan lawan hanya dengan melalui jumlah kambing dan unta yang disembelih setiap hari oleh musuh.
Diriwiyatkan dari Ali bin Abu Thalib bahwa ketika pasukan Islam dan pasukan Quraisy sedang mempersiapkan diri untuk pertempuran di Badar, Rasulullah SAW mencari informasi dari dua orang pemuda penyedia air minum pasukan Quraisy tentang kondisi pasukan mereka. Beliau bertanya tentang lokasi perkemahan tentara Quraisy. Mereka menjawab,”Mereka berada di balik bukit pasir ini, di bibir lembah yang paling ujung.”
Kemudian Rasulullah SAW menanyakan tentang jumlah pasukan Quraisy. Kedua pemuda itu tampak kebingungan. Para sahabat dibuat tidak sabar oleh sikap kedua orang tersebut yang tidak segera menjawab pertanyaan Rasulullah. Namun pada akhirnya mereka menjawab,”Jumlah pasukan kami banyak sekali.” Rasulullah bertanya lagi,”Ya, jumlahnya berapa?” Jawaban mereka pun tetap sama seperti pertama.
Akhirnya, Rasulullah SAW mengganti pertanyaannya seraya berkata kepada kedua pemuda itu, “Berapakah jumlah unta dan kambing yang mereka sembelih setiap harinya?” Mereka hanya menjawab bahwa setiap harinya pasukan Quraisy menyembelih kambing sekitar 10 ekor. Mengetahui hal itu, Rasulullah SAW memprediksikan jumlah pasukan musuh sekitar seribu orang. Setiap satu kambing diberikan kepada seratus pasukan. Beliau pun tahu kekuatan musuh sebenarnya.
Itulah salah satu bukti kecerdasan Rasulullah SAW dalam bidang militer. Masih banyak kecerdasan Rasulullah SAW dalam bidang lain yang menjadi faktor kesuksesan beliua dalam menjalankan misi kerasulannya di tengah-tengah bangsa Arab jahiliyyah yang diperbudak takhayyul dan mitos. Kecerdasan ini pula menguatkan bukti kebenaran Islam yang diajarkannya oleh Rasulullah SAW.