Ramadhan merupakan bulan penuh hikmah dan keutamaan. Di dalamnya terdapat banyak pahala dan dianjurkan untuk memperbanyak amalan sunnah, di samping mengerjakan kewajiban puasa di siang harinya. Ada banyak dalil di dalam hadis yang menerangkan keutamaan Ramadhan beserta kesunnahan yang ada di dalamnya.
Tapi keutamaan itu tidak akan diperoleh sebelum memenuhi syarat yang ditentukan Rasulullah. Apa syaratnya? Beribadah di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan keikhlasan.
Abu Laits al-Samarqandi dalam Tanbihul Ghafilin menjelaskan apabila seorang hamba ingin mendapat pahala dan keutamaan Ramadhan, mesti mengetahui keutamaan Ramadhan, menjaga lisannya dari berkata dusta dan membicarakan keburukan orang lain, menjaga anggota tubuhnya untuk tidak melakukan kesalahan dan kemaksiat, dan menjaga hati dari rasa iri dan dengki terhadap orang lain.
Dengan demikian, puasa tidak cukup dengan menahan haus dan lapar semata, tapi juga diiringi dengan menahan diri agar tidak melakukan perbuatan yang dilarang Allah SWT. Setiap orang mungkin bisa menahan haus dan lapar, tapi belum tentu setiap orang yang puasa mampu menahan diri untuk tidak melakukan perbuatan yang bertentangan dengan ajaran agama.
Karena itu, usahakan semaksimal mungkin ketika mengerjakan ibadah puasa, kita menjaga lisan, hati, dan anggota tubuh dari perbuatan yang dilarang Allah SWT, sehingga di akhirat kelak kita mendapatkan keutamaan dan pahala ibadah puasa yang dikerjakan selama hidup di dunia.