Baru-baru ini seorang dai Indonesia berceramah tentang status orang tua Nabi Saw di akhirat. Ia menegaskan bahwa kedua orangtua Nabi akan masuk neraka berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim berikut :
عن أنس أن رجلا قال : يا رسول الله أين أبي قال : في النار، فلما قفى دعاه، فقال إن أبي وأباك في النار
“Sayidina Anas bercerita, ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah Saw, “Di mana ayah ku?”, Rasulullah Saw menjawab, “di neraka”. Ketika laki-laki tersebut berbalik arah, Rasulullah Saw memanggilnya, “Sesungguhnya ayahku dan ayahmu di neraka.”
Merujuk kepada sanad-nya, hadis tersebut bernilai shahih karena diriwayatkan oleh para perawi yang tsiqah dan muttashil hingga ke Rasulullah Saw. Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana hal tersebut bisa diketahui? Apa pengertian sanad, shahih, rawi, tsiqah, dan muttashil itu? Dan bagaimana pemahaman di atas (seperti yang disampaikan oleh sang dai) bisa disimpulkan?
Nah untuk menjawab semua pertanyaan tersebut setidaknya ada tiga cabang Ilmu Hadis yang harus kita miliki, yaitu pengetahuan tentang istilah-istilah Ilmu Hadis (Musthalah Hadis), Ilmu Takhrij al-Hadits, serta Ilmu Pemahaman Hadis (Thuruq Fahm al-Hadits).
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan istilah hadits shahih, hasan dan dhaif serta syarat dan pengaruhnya terhadap hukum maka kita harus belajar Ilmu Musthalah al-Hadits. Kemudian, untuk menarik kesimpulan tersebut kita perlu melakukan penelitian secara komprehensif, apakah hadis tersebut hanya mempunyai satu ragam redaksi saja atau ada hadis lain yang semakna dengannya?
Untuk itu perlu adanya proses jam’u al-riwayah dan dirasah al-asanid, yaitu pengumpulan hadis-hadis yang semakna dengan hadis tersebut dan analisis kualitas perawi serta ketersambungan sanadnya. Tahapan ini dilakukan melalui ilmu khusus yang disebut dengan Ilmu Takhrij al-Hadits wa Dirasah al-Asanid.
Setelah itu, baru kita dapat menarik kesimpulan berupa pemahaman dari hadis-hadis yang telah diteliti tadi. Namun untuk menarik kesimpulan tersebut tidak bisa dilakukan begitu saja. Ada banyak alat bantu serta metode khusus yang diperlukan dalam memahaminya. Hadis-hadis tersebut harus dipahami secara komprehensif dari berbagai perspektif yang ada.
Kita harus mengkaji aspek kebahasaannya, maqashid-nya, sababul wurud-nya, konteks serta dalalah-nya serta banyak hal lainnya. Nah untuk menguasai itu semua, kita harus matang dalam kajian khusus yang disebut dengan Ilmu Thuruq Fahm al-Hadits.
Tampaknya apa yang disampaikan dai kontroversial mengenai orangtua Nabi masuk neraka itu belum melalui tahap penelitian panjang seperti yang disampaikan di atas. Belum lagi, bila dipahami secara tekstual, hadis di atas bertentangan dengan Alquran surah al-Isra ayat 51 yang menyebutkan bahwa sekelompok masyarakat tidak akan mendapat beban agama yang harus dilakukan sampai datang seorang Rasul. Saat orangtua Nabi hidup, belum ada rasul yang menyampaikan pesan-pesan agama, sehingga masa ini disebut masa fatrah oleh para ulama.
Karena pentingnya ilmu ini, maka sejak tahun 2016 kemaren el-Bukhari Institute membuka ProgramSekolah Hadis dalam tiga jenjang. Pertama, Musthalah Hadis. Di sini peserta akan mendapatkan pemahaman terkait istilah-istilah dalam Ilmu Hadis seperti Mursal, Maudhu’, Maqth’, Jarh dan seterusnya.
Kedua, Takhrij dan Analisis Sanad. Di sini peserta akan diajak untuk menelusuri sumber utama hadis dan bagaimana menentukan kualitas sebuah hadis. Ketiga, Thuruq fahm al-Hadits (Metode Pemahaman Hadis). Di sini peserta akan mendiskusikan bagaimana metode-metode yang benar dalam memahami hadis.
Setiap jenjang wajib diselesaikan dalam 14 kali pertemuan. Adapun metode yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah metode student active learning. Setiap peserta diajak untuk aktif dalam memahami materi yang sedang dibahas, mulai dengan cara membuat kelompok diskusi (focus group discussion) ataupun dengan metode-metode menarik lainnya.
Sejak dimulai, program ini telah meluluskan beberapa orang peserta dalam dua level yang berbeda, yaitu program Musthalah Hadis dan Takhrij Hadis. InsyaAllah untuk periode Maret 2017 ini, semua jenjang/kelas yang ada akan dimulai pada tanggal 27 Maret mendatang.
Bagi Anda yang berminat mengikuti program ini dipersilahkan untuk bergabung langsung dengan group WA kami di link https://chat.whatsapp.com/2p29OOQxvDF30LgEjrtlciView atau mendaftarkan diri melalui nomor kontak 0852-6325-3933/0856-4903-3002 (WA/SMS) atau BBM ke 581F7292. Pendaftaran juga bisa dengan datang langsung ke kantor el-Bukhari Institute yang beralamat di Jalan Cempaka, No. 52 B, Cereundeu, Ciputat Timur, Tangsel, Banten. (Lapangan Kabadiyah/Pasar Malam Jum’at). Informasi lebih lanjut baca situs kami di www.elbukhbariinstitute.org.