ICROM 2023 Resmi Ditutup, Moderasi Agama Langkah Menuju Indonesia Moderat dan Damai

ICROM 2023 Resmi Ditutup, Moderasi Agama Langkah Menuju Indonesia Moderat dan Damai

International Conference on Religious Moderation (ICROM) 2023 resmi ditutup hari Jumat (25/8/2023) malam di Rich Hotel, Yogyakarta.

ICROM 2023 Resmi Ditutup, Moderasi Agama Langkah Menuju Indonesia Moderat dan Damai
Dede Slamet Riyadi dalam ICROM 2023. Foto: Panitia ICROM 2023.

YOGYAKARTA, ISLAMI.CO – International Conference on Religious Moderation (ICROM) 2023 resmi ditutup hari ini, Jumat (25/8/2023) malam. Acara penutupan yang berlangsung di The Rich Jogja Hotel, Yogyakarta tersebut dihadiri oleh para peserta konferensi dan berbagai pihak yang terlibat.

Dedi Slamet Riyadi, Kepala Subdirektorat Bina Paham Keagamaan Islam dan Penanganan Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah terlibat dalam menyukseskan acara ICROM 2023.

Dalam pidato penutupannya ia menjelaskan banyak upaya yang harus dilakukan dalam mewujudkan Indonesia damai dan moderat. Semangat moderasi beragama harus terus dipupuk oleh seluruh kalangan.

“Jangan hanya punya pemikiran tentang kebebasan dan berkeyakinan, tapi juga ada tindakan untuk mewujudkan,” terang Dedi.

Ia mengapresiasi antusias peserta konferensi yang terdiri dari peneliti asal berbagai daerah di Indonesia. Adanya keterlibatan banyak peneliti diharapkan dapat menyebarkan konsep moderasi beragama untuk Indonesia yang lebih damai dan moderat

Menurutnya gagasan dan pemikiran yang disumbangkan oleh para peserta konferensi menjadi hal yang perlu di perhatikan. pasalnya ide yang ditawarkan para peserta konferensi berangakat dari fenomena aktual yang terjadi di tengah masyarakat.

“Mudah-mudahan kedepannya terwujud seutuhnya, ini keinginan ideal dan kita harus terus memperjuangkannya” harapnya.

International Conference on Religious Moderation (ICROM) 2023 ini sendiri digelar eBI bersama dengan Bimas Islam Kementerian Agama, yang bekerjasama dengan Bincang Syariah, Islami.co dan didukung oleh mitra strategis seperti LP2M UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, CRCS UGM, Mojok.co, hingga The International Partnership on Religious and Sustainable Development (PaRD) untuk menjadi wadah para akademisi hingga praktisi di bidang moderasi beragama, khususnya dalam konteks pengelolaan keragaman paham keagamaan di ruang publik. [NH]