Pada pekan-pekan pertama setelah Gus Dur terpilih sebagai presiden RI ke-4, banyak media yang mengajukan permintaan wawancara kepadanya. Mereka bersuaha memanfaatkan sikap “entengan” Gus Dur sepert yang selama ini mereka kenal. (Kalau dulu–sebelum Gus Dur–siapa yang berani minta wawancara Gus Dur?).
Permintaan itu pun ada yang serius, ada pula yang sekadar untuk ger-geran, seperti dilakukan oleh Jaya Suprana untuka acara tetapnya di Teve.
Merasa permohonan dialognya dengan orang nomor satu di negeri ini dipenuhi, Jaya Suprana pun bangga. Maka sewaktu membuka acaranya, humoris dari Semarang itu bilang,”Kali ini kita akan berbincang dengan tamu istimewa, insan nomor wahid di negeri ini.”
Mendengar kata “istimewa” itu,Gus Dur pun iseng menjawab,”Kayak Martabak aja.”
Keduanya pun tertawa ngakak.
*Ditulis ulang dari buku Ger-geran Gaya Gus Dur (Hamid Basyaib-Fajar W penerbit Alvabet, 2000)