Gus Dur dalam pembicaraannya sering menyatakan bahwa Indonesia bukan negara agama. “Itu adalah hal yang final,” tegas Gus Dur.
Ia “tidak betah” jika masih ada anggota legislatif masih berkutat pada persoalan itu.
Gus Dur bercerita tentang seorang anggota legislatif yang ngotot ingin menjadikan Indonesia sebagai negara agama.
“Saat anggota dewan itu jadi pembicara disebuah seminar, ia dipanggil dengan titel Prof. di depannya,” kata Gus Dur.
“Ketika kembali ke kantornya, Satpam pun mempersilahkan masuk kepada anggota dewan kita itu dengan berkata, “Silahkan masuk prof.”
Nah, kolega-koleganya pun, kata Gus Dur, ternyata menyambut dengan berkata “Selamat pagi Prof, Assalamualaikum Prof”
Si anggota dewan ini heran juga, padahal seumur-umur dia belum pernah dianugerahi gelar profesor. “Atau karena keberaniannya ya dia mendapat gelar terhormat itu,” kata si anggota dewan dalam hati.
Gus Dur melanjutkan, karena saking bangga dan penasarannya anggota dewan ini pun bertanya kepada kroninya. “Kenapa ya saya sekarang dimana-mana dipanggil Prof?”
“Wah…jangan bangga dulu pak!” kata si kroni. “Mereka itu nyebut prof bukan dengan akhiran huruf F tetapi dengan huruf V, jadi Prov. gitu!”
“Lho, Prov. apa artinya itu ?” tanya si anggota dewan penasaran.
Kroninya menjawab, “Provokator.”