Hajar Aswad merupakan batu yang diturunkan dari surga dengan warna yang sangat putih. Karena disentuh oleh orang-orang penuh dosa, luar batu tersebut kemudian berubah menjadi hitam. Hal ini berdasarkan hadis Rasulullah sallallahu alaihi wasallam yang diriwayatkan oleh Abbas RA dalam Sunan al-Tirmidzi
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَزَلَ الْحَجَرُ الْأَسْوَدُ مِنْ الْجَنَّةِ وَهُوَ أَشَدُّ بَيَاضًا مِنْ اللَّبَنِ فَسَوَّدَتْهُ خَطَايَا بَنِي آدَمَ
Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda “Hajar Aswad turun dari surga. Dia sangat putih melebihi dari pada susu. Kemudian kesalahan-kesalahan anak cucu Adam menjadikannya hitam.
Imam Nawawi dalam kitab al-Majmu’ menjelaskan bahwa para ulama sepakat hukum menyentuh hajar aswad adalah sunah. Bahkan beliau memberi keterangan lebih lanjut, menurut Syafi’iiyah, selain menyentuh juga disunahkan mencium hajar aswad serta melakukan sujud sebanyak tiga kali di situ.
أجمع المسلمون على استحباب استلام الحجر الاسود ويستحب عندنا مع ذلك تقبيله والسجود عليه بوضع الجبهة كما سبق بيانه فان عجز عن تقبيله قبل اليد بعده
Para ulama sepakat atas kesunahan menyentuh hajar aswad. Dan disunahkan menurut kita (Syafiiyah) bersamaan dengan menyentuh itu (juga) mencium hajar aswad dan sujud padanya dengan meletakkan jidat sebagaimana penjelasan yang sudah lewat. Jika tidak mampu mencium, maka seseorang cukup menyentuh hajar aswad tersebut kemudian ia mencium tangannya kemudian.(lihat : Abi Zakariya Muhyi al Din al Nawawi, Al Majmu, Maktabah Al Irsyad, Saudi, v: 8, h:79)
Dengan demikian, bagi orang yang tidak mampu mencium namun masih bisa menyentuh, ia disunahkan menyentuh lalu mengecup tangannya sendiri, seolah ia memindahkan berkahnya hajar aswad melalui tangan menuju mulutnya. Jika menyentuh masih saja tidak memungkinkan karena berdesak-desakan atau sebagainya, cukup dengan isyarah melambaikan tangan dari jauh kemudian orang itu mengecup tangannya sendiri. Hal tersebut juga sudah mendapatkan kesunahan.
Mencium hajar aswad sangat dianjurkan karena sebuah hadis Nabi yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa hajar aswad besok akan dibangkitkan dengan dilengkapi dua mata dan satu mulut. Kelak, hajar aswad itu akan bersaksi di hadapan Allah, menceritakan siapa saja yang pernah menyentuhnya dengan hak.