Setiap muslim pasti berharap agar diberikan kehidupan yang baik di dunia dan di akhirat. Untuk memperoleh kebahagian keduanya perlu dibarengi dengan melakukan ibadah dan kerja keras. Jangan sampai bahagia di dunia, tapi merugi di akhirat. Agar tidak menjadi orang merugi, maka lima kutipan ini perlu diperhatikan dan direnungi. Kutipan ini diambil dari kitab Tanbihul Ghafilin karya Abu Laits al-Samarqandi.
Dalam kitab tersebut, Abu Laits mengutip pertanyaan seorang ulama bahwa ada lima tanda orang yang merugi. Kelima tanda tersebut sebagai berikut:
Pertama, tidak mensyukuri nikmat kehidupan, kenyamanan, dan materi yang diberikan Allah SWT.
Kedua, tidak segera minta ampun dan bertaubat setelah melakukan perbuatan dosa ataupun maksiat.
Ketiga, tidak mengamalkan ilmu yang telah dipelajari dan dimilikinya, khususnya ilmu yang berkaitan dengan agama.
Keempat, berteman dengan orang baik dan shaleh, tapi tidak mengikuti perilaku mereka.
Kelima, ikut menguburkan orang meninggal atau mengikuti proses penyelenggaraan jenazah, tapi tidak ambil pelajaran dan hikmah dari proses tersebut.
Kelima hal tersebut mestinya dihindari oleh setiap muslim. Syukuri nikmat yang diberikan Allah, amalkan ilmu yang dimiliki, teladanilah perilaku dan perbuatan orang shaleh, bertaubatlah bila melakukan kesalahan, dan ambillah pelajaran dan hikmah dari kematian manusia.