Siang itu kota Madinah nampak terik. Panasnya sangat menyengat. Tidaklah heran pada siang itu kota tersebut sangatlah lengang. Jalanan sepi seakan tidak ada yang bergerak. Hanya hamparan pasir dan debu terlihat bertebaran.
Terlihat ada seorang laki-laki yang berjalan terhuyung. Ia berjalan menuju masjid. Setelah itu tampak dibelakangnya seorang lelaki menyusul. Ternyata keduanya adalah sahabat setia Rasulullah saw, Abu Bakar dan Umar bin Khatab. “Apa yang menyebabkan keluar rumah di tengah terik matahari, wahai Abu Bakar,” tanya Umar bin Khatab. Mendengar pertanyaan tersebut, Abu Bakar menjawab,” Aku keluar karena desakan rasa lapar.” Mendengar jawaban tersebut, Umar berkata,” Demi Allah, sama sepertiku akupun terasa lapar.”
Kedua sahabat dekat Rasul inipun sampai di masjid dan kemudian duduk-duduk melepaskan rasa lelah. Tidak seberapa lama datanglah Rasulullah saw. “Mengapa kalian keluar pada jam seperti ini,” tanya Rasulullah. Mendengar pertanyaan tersebut, salah satu sahabat menjawab,” Rasa lapar yang mendorong kami keluar rumah.” Lalu Rasulullah berkata, ”Demi Allah yang diriku dalam kekuasan-Nya, aku keluar rumah karena didorong rasa lapar. Mari kita pergi kerumah Abu Ayub Al Anshori.”
Ketiganya kemudian bergegas berangkat ke rumah Abu Ayub Al Anshori. Sesampainya di rumah yang dituju, istri Abu Ayub menyambut dan mengucapkan,”Marhaban bi Nabiyaallah wa bi man ma’ah ( Selamat datang Nabiyullah dan selamat datang pula orang yang menyertainya). Rasulullah kemudian bertanya,” Kemana Abu Ayub.” Mendengar pertanyaan tersebut, istri abu Ayub berkata,” Ia baru keluar dan sebentar lagi datang ya Rasulullah.”
Benar juga , tidak lama kemudian Abu Ayub datang. Betapa gembiranya Abu Ayub karena mendapati kunjungan tamu-tamu istimewa. Segerahlah ia memotong satu tangkai kurma. Namun Nabi kemudian menegurnya,”Mengapa kamu memotong satu tangkai padahal yang mau diambil hanya buahnya?” Abu Ayubpun menjawab,”Saya ingin sekali engkau makan kurma baik yang masih muda maupun yang matang.”
Perjamuanpun dilanjutkan dengan menyantap menu masakan daging kambing. Rasulullah dan dua sahabatnya itu mennyantapnya hingga kenyang. Lalu bersabdalah Rasululllah,” Roti, daging, kurma matang, kurmamuda.” Nabi menyebut hidangan yang ada dihadapannya satu per satu, sementara air matanya mengenang di pelupuk matanya. Dan berkata lagi,” Demi Allah inilah nikmat yang akan dimintakan pertanggungjawaban Allah nanti pada hari kiamat.” Lalu Rasulupun membaca ayat ke 8 dari surat at Takatsur,” Kemudian kamu akan ditanyao pada hari kiamat tentang kenikmatan yang kamu peroleh di dunia ini.” ( Diolah dari buku Muslimat dan Bidadari karya KH Mujab Mahalli)