Ulama Tajikistan di wilayah Asia Tengah membuat heboh. Pasalnya sekelompok ulama menggunakan dana sedekah umat untuk memperbaiki patung tokoh komunis legendaris Vladimir Ilyich Lenin. Tentu saja hal ini menimbulkan pro kontra di kalangan umat Islam di sana.
“Mereka bukan ulama, mereka penyembah berhala,” tuduh seorang warga yang berkomentar di situs Ozodi seperti dilansir laman BBCIndonesia. Ada pula yang mengatakan dana itu seharusnya digunakan untuk membantu orang miskin..”Mereka melakukan hal yang benar. Jika bukan karena Lenin, semua orang Asia Tengah akan masih buta huruf seperti di Afghanistan,” tulis seorang yang menyebut dirinya ‘Muhojir’ dalam media sosial. Ada yang mengatakan, lebih baik mengakui masa lalu negara itu. “Pemimpin atau bukan, ini adalah sejarah kita, dan anak-anak kita perlu mengetahuinya,” tulis seorang warga yang berkomentar di situs berita Ozodi.
Para khatib dan imam di masjid-masjid di Shahritus menghabiskan hampir seluruh sumbangan jemaah untuk mengembalikan patung Lenin ke tempat semula di pusat kota. Patung itu sudah dicat ulang dengan disepuh emas, dan bagian tangannya yang hilang telah pula diganti.Patung pemimpin Revolusi Bolshevik ini sudah dirobohkan dua tahun lalu.
Mehriniso Rajabova dari Dewan Kota Shahritus mengatakan bahwa semua itu merupakan prakarsa para imam sendiri. “Mereka memperbaiki patung itu. Mereka sudah pula membersihkan taman di sekitar lokasi monumen, serta memperbaiki air mancurnya,” kata Rajabosa kepada radio Ozodi. Seorang imam yang diwawancarai Radio Ozodi enggan berbicara tentang jumlah uang yang telah dihabiskan, tetapi mengatakan bahwa setiap masjid setiap pekannya dana yang terkumpul dari sumbangan jemaah, mencapai sekitar Rp.14,5 juta.
Patung tertinggi di Tajikistan Selatan ini dibangun saat Soviet masih berkuasa pada tahun 1980. Setelah kemerdekaan negeri itu 11 tahun kemudian dirubuhkan, namun karena dianggap mempunyai nilai sejarah patung ini selamat dari pemusnahan.pada tahun 2016, pemerintah menggantikan patung-patung era Soviet dengan patung para pahlawan nasional Tajik dari masa pra-Rusia. Mereka pun menggusur patung Lenin ini dan mengangkutnya ke desa Obshoron, untuk teronggok di sebuah pekarangan.