Iman merupakan perkara penting yang harus dimiliki oleh setiap umat Islam. Tanpa keimanan, agama yang mereka anut hanya akan menjadi sebuah status KTP saja. Bahkan tanpa keimanan yang benar, umat Islam akan menjalani kehidupannya tanpa mempertimbangkan baik dan buruknya suatu hal. Dengan begitu, sebenarnya umat Islam sangat butuh untuk menjaga keimanan di dalam jiwa raga mereka.
Untuk menjaga keimanan tetap tertanam di dalam hati, umat Islam hendaknya juga mengetahui beberapa hal yang sangat berpengaruh dan bisa menurunkan kadar keimanan. Lantas, apa sajakah hal-hal yang bisa menurunkan keimanan dalam diri umat Islam?
Pertama, hal yang paling mempengaruhi keimanan seseorang adalah pergaulannya. Apabila seseorang gemar berada dalam pergaulan yang salah, maka sesungguhnya pergaulannya tersebut sangat bisa melunturkan keimanan. Bahkan pergaulan yang salah juga dapat menjerumuskan seseorang ke dalam jurang kemaksiatan. Misalnya jika kita gemar bergaul dengan orang-orang yang suka mabuk-mabukan, gemar melakukan pergaulan bebas, hingga gemar mengkonsumsi narkoba maka cepat ataupun lambat kita pun akan tertular olehnya.
Sebagaimana Rasulullah SAW sendiri juga pernah bersabda dalam sebuah hadis. Rasulullah menegaskan bahwa iman seseorang juga dipengaruhi oleh dengan siapa ia bergaul sebagaimana Beliau SAW menjelaskannya dalam hadist berikut ini, “Seseorang dapat dinilai dari agama kawan setianya, maka hendaklah di antara kalian melihat seseorang dari siapa mereka bergaul.” (HR. Al-Hakim).
Sehingga Rasulullah SAW sendiri telah memberikan rambu-rambu yang jelas dan tegas untuk mengatur pergaulan umat Islam. Dalam suatu hadist Rasulullah SAW pernah bersabda, “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, janganlah ia duduk (di suatu majelis) yang dihidangkan padanya minuman keras.” (HR. Abdu Dawud dan Ibn Majah).
Oleh sebab itu, umat Islam hendaknya bersungguh-sungguh dalam mencari pergaulan, berteman, bergaul dan berinteraksi dengan orang-orang yang saleh. Bergaul dengan orang-orang yang tepat dan benar sesungguhnya akan sangat membantu akal sehat tetap berjalan lancar. Bahkan pergaulan pun akan menuntut hati untuk kembali bisa menangkap cahaya Ilahi (hidayah). Tujuannya tentu agar keimanan semakin menancap kuat di dalam dada.
Kemudian yang kedua, hal yang bisa menurunkan kadar keimanan dalam diri seseorang adalah ketika seseorang justru tidak mencintai majelis ilmu. Majelis ilmu yang dimaksud dalam hal ini adalah pengajian-pengajian agama yang bisa menambah ilmu agama dan membuat jemaahnya selalu mengingat Allah SWT. Saat ini, banyak orang yang justru enggan menghadiri majelis ilmu karena merasa malas ataupun karena kesibukan duniawi yang ia kejar. Dengan tidak mencintai majelis ilmu, hatinya pun akan sulit untuk berdzikir dan enggan mengingat Allah SWT.
Akibatnya, hidup pun akan menjadi tidak tenang dan hati juga akan semakin kering dari rasa keimanan yang wajib dipupuk dengan siraman rohani dari majelis ilmu. Padahal sesungguhnya taman surga terletak dalam majelis ilmu. Seperti yang disabdakan oleh Rasulullah dalam hadist berikut ini, “Jika kalian melewati taman surga maka singgahlah dengan hati senang.” Para sahabat bertanya, “Apakah taman surga itu?” Beliau menjawab, ” halaqoh-halaqoh dzikir” (atau halaqoh ilmu).” (HR. Tirmidzi).
Ketiga, keimanan seseorang akan luntur ketika ia menuruti seluruh angan-angan yang ia miliki. Padahal angan-angan tersebut lebih banyak daripada jangka umur yang dimiliki oleh manusia. Dari Ibnu Mas’ud radhiyallaahu ‘anhu beliau berkata, “Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam membuat segi empat, kemudian membuat garis panjang hingga keluar dari persegi tersebut, dan membuat garis-garis kecil dari samping menuju ke tengah. Kemudian beliau berkata, ‘Inilah manusia, dan garis yang mengelilingi ini adalah ajalnya, dan garis yang keluar ini adalah angan-angannya. Garis-garis kecil ini adalah musibah dalam hidupnya, jika ia lolos dari ini, ia akan ditimpa dengan ini, jika ia lolos dari ini, ia akan ditimpa dengan ini.” (HR. Bukhari)
Demikianlah tiga hal yang sangat bisa melunturkan keimanan seseorang. Yaitu pergaulan yang salah, tidak mencintai majelis ilmu dan selalu menuruti angan-angan yang begitu banyak. Sehingga umat Islam hendaknya menghindari ketiga hal tersebut agar rasa keimanan tetap tertanam kuat di dalam hati dan benak mereka.